Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minyak kelapa sawit termasuk yang paling banyak diproduksi di dunia, seperti dikutip dari situs WebMD. Produksi minyak sawit besar-besaran telah menyebabkan deforestasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlalu sering mengonsumsi minyak sawit akan menyebabkan masalah kesehatan. Minyak sawit meningkatkan kadar kolesterol jahat. Riset merujuk perbandingan dengan minyak lainnya, salah satunya zaitun. Minyak kelapa sawit bisa meningkatkan risiko kolesterol pada seseorang yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada berbagai jenis minyak nabati lainnya yang menurut berbagai riset baik untuk kesehatan. Mengutip Well and Good, berikut lima minyak nabati tersebut.
- Minyak zaitun
Minyak zaitun mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Minyak zaitun merupakan sumber antioksidan. Sebab itulah beberapa penelitian mengaitkannya dengan pengurangan risiko peradangan atau inflamasi.
- Minyak alpukat
Ahli diet Melissa Rifkin menjelaskan, ada banyak nutrisi buah dapat ditemukan dalam minyak alpukat. Minyak alpukat tinggi lemak tak jenuh yang juga bermanfaat untuk menurunkan risiko peradangan.
- Minyak kanola
Mengutip dari Harvard Health, minyak kanola merupakan sumber lemak sehat dan antioksidan. Menurut Melissa Rifkin perbedaan minyak kanola untuk mencegah peradangan, terkait banyak antioksidan yang rentan hilang saat minyak ini digunakan untuk memasak dengan suhu yang sangat panas.
- Minyak kenari
Mengonsumsi minyak kenari secara teratur tidak hanya membantu menurunkan peradangan. Tapi, juga terbukti menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Minyak biji labu
Mengonsumsi minyak biji labu secara teratur akan menurunkan peradangan. Minyak biji labu sangat tinggi lemak tak jenuh dan antioksidan. Minyak nabati ini juga bermanfaat mencegah diabetes tipe 2, hipertensi dan jenis kanker tertentu.
DELFI ANA HARAHAP