Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makan Makanan Berjamur, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

Anda menelan makanan berjamur secara tidak sengaja dan kemudian khawatir dampaknya. Cek dulu penjelasan berikut.

18 Desember 2021 | 21.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah secara tidak sengaja memakan roti yang sudah berjamur. Tidak perlu khawatir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan umumnya tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama karena biasanya akan berjamur. Suhu hangat dan lembab menjadi penyebab tumbuhnya jamur pada makanan karena jamur membutuhkan temperatur yang hangat dan kelembaban tinggi untuk bisa tumbuh. Biasanya jamur suka tumbuh pada roti, keju, nasi, kue, atau makanan kaleng yang sudah dibuka karena dapat memberi nutrisi untuk jamur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kebanyakan kasus, tidak sengaja memakan jamur ini bukan masalah besar. Melansir Tasting Table, sistem pencernaan dan kekebalan akan menjaga Anda. Selama relatif sehat dan tidak memiliki alergi jamur, asam lambung di perut bersama dengan respons kekebalan akan mencegah Anda jatuh sakit.

Merasa mual atau muntah setelah menyadari makan roti berjamur? Tenang, ini lebih mungkin karena perasaan jijik yang timbul. Secara teknis, tubuh tidak perlu membersihkan jamur yang tertelan. Tetapi, jangan langsung senang memakan makanan ini. Jamur tidak 100 persen aman dan dalam kasus tertentu dapat membuat orang sehat menjadi sakit.

Jamur yang dikenal sebagai mikotoksin bahkan dikaitkan dengan kanker, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karena itu, makanan yang sudah berjamur sebaiknya dibuang saja agar tetap aman. Lalu bagaimana jika memotong makanan yang masih bagus dan membuang bagian yang sudah berjamur, apakah masih aman untuk dimakan?

Menurut USDA, sebagian besar makanan berjamur terlalu berisiko untuk dimakan. Itu berlaku ketika makanan sepenuhnya tertutup jamur dan bahkan ketika Anda dapat memotong bagian yang terkena jamur. Satu-satunya pengecualian adalah keju keras yang tahan lama, daging yang diawetkan, serta buah dan sayuran tertentu.

Buah dan sayuran dengan kadar air dan kepadatan rendah, seperti wortel atau kubis, masih bisa diselamatkan. Pastikan mereka tidak menjadi lunak, lalu potong bagian yang berjamur setidaknya 2,5 cm antara yang berjamur dan bagian yang masih bagus. Metode ini juga berlaku untuk keju keras dan daging.

Namun, jenis makanan lain harus dibuang setiap kali berjamur karena risiko sakit dari bahan makanan yang terkontaminasi lebih tinggi dan sama sekali tidak sebanding dengan risikonya bagi kesehatan. Yang terbaik adalah tidak mengonsumsi makanan berjamur dalam bentuk apapun.

Tetapi, bila itu terjadi secara tidak sengaja, tidak perlu khawatir. Lain kali jika ingin makan, pastikan untuk mengeceknya terlebih dulu apakah makanan sudah berjamur atau belum.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus