Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Manfaat Berpuasa bagi Pasien Stroke

Spesialis saraf menjelaskan puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk pasien stroke, karena menyehatkan otak.

20 Maret 2024 | 01.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi stroke (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), Lilir Amalini, menjelaskan puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk pasien stroke, karena menyehatkan otak. Ia menyebutkan manfaat yang pertama adalah meremajakan sel otak. Saat puasa, terdapat proses yang dinamakan autofagi, semacam detoksifikasi di mana sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak, dibersihkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang kedua, juga dengan puasa itu akan meningkatkan fungsi kognitif, jadi fungsi berpikir, fungsi belajar, memori," ujarnya dalam siaran KemenCast "Amankah Pasien Stroke Berpuasa?" yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Selasa, 19 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyebut saat berpuasa ada produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berfungsi membantu proses belajar serta meningkatkan kemampuan memori. Yang ketiga, puasa mencegah penyakit neurodegeneratif atau yang disebabkan penuaan, seperti Parkinson dan Alzheimer.

Dia menjelaskan stroke terjadi akibat gangguan aliran darah otak. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik karena gangguan aliran darah ke otak, serta hemoragik karena perdarahan otak. Menurutnya, yang paling banyak ditemukan adalah stroke iskemik.

Saran berbuka puasa
Penyebab stroke anatara lain hipertensi, diabetes, dislipidemia atau gangguan kolestrol tinggi, serta penyakit jantung. Dia menilai stroke adalah penyakit yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.

Menurutnya, penderita stroke boleh berpuasa namun perlu dilihat dulu kondisinya. Apabila strokenya ringan, kemudian kondisinya stabil setelah dicek dan dikonsultasikan dengan dokter, maka boleh berpuasa. Namun apabila fase stroke masih akut, masih baru terkena stroke dengan gula darah atau tekanan darah yang masih naik turun, maka disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dulu.

Dia menyarankan sebaiknya ketika berbuka penderita stroke tersebut tidak langsung makan secara kalap karena berisiko meningkatkan gula darah. Lilir menyarankan untuk berbuka dengan air putih terlebih dulu, kemudian buah-buahan seperti kurma, satu hingga tiga butir.

Kemudian kalau sudah salat atau 15 menit setelah mengonsumsi makanan tersebut baru boleh makan yang lebih berat. Yang terpenting adalah membatasi asupan gula, garam, dan lemak.

"Yang bagus untuk pasien stroke itu membutuhkan vitamin B6, B12, dan asam folat. Makanan yang banyak mengandung itu adalah sayuran hijau, ikan, susu, telur, keju, tapi pilih yang low fat," imbaunya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus