Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Box breathing teknik bernapas secara dalam dan lambat. Cara ini biasa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, kinerja, dan meredakan stres. Dikutip Healthline, pernapasan box breating dilakukan dalam beberapa tahapan. Box breathing bermanfaat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Teknik ini berguna untuk memulihkan gangguan kecemasan, panik, PTSD, dan depresi.
Manfaat Box Breathing
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat stres atau mengalami sesuatu yang sangat menantang, tubuh dalam keadaan waspada. Box breathing membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik untuk respons relaksasi tubuh.
Tubuh akan melepaskan kortisol saat mengalami stres. Manfaat box breathing menurunkan kadar kortisol dalam tubuh. Ketika kelebihan zat kortisol menyebabkan penurunan konsentrasi, mudah tersinggung, cemas.
Dikutip dari Health, pernapasan yang lebih terkontrol seperti box breathing menjadi strategi untuk mengurangi kecemasan, depresi, dan stres. Box breathing membantu menjernihkan pikiran dan meningkatkan fokus.
Ketika dalam situasi stres atau berbahaya, otak akan merasa semacam ancaman. Saat kondisi seperti itu tubuh juga melepaskan beberapa hormon adrenalin yang menyebabkan reaksi seperti detak jantung yang cepat dan peningkatan pernapasan. Box breathing berguna untuk melawan respons stres ini. Pernapasan terkontrol seperti box breathing mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang membantu relaksasi tubuh.
Perubahan fisiologis melalui teknik box breathing ini mengakibatkan berkurangnya gejala kecemasan, depresi, kemarahan, dan kebingungan.
Dikutip dari Medical News Today, teknik pernapasan box breathing mengurangi hormon stres secara signifikan. Teknik pernapasan ini dianggap mengatasi stres berlebihan. Orang yang melakukan box breathing mampu mengelola impuls. Seperti impuls terkait keinginan merokok dan kebiasaan buruk lainnya.
Pilihan Editor: Asbestosis: Kiat Mengurangi Risiko Gangguan Pernapasan Itu