Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam banyak keluarga, tidur bersama merupakan ritual wajib. Sebagian besar tidak hanya membuat bayi tidur dengan orang tua tetapi juga terus melakukannya selama beberapa tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebiasaan ini tidak seperti apa yang diikuti oleh beberapa negara lain, di mana wajib membuat anak tidur secara terpisah sejak hari pertama. Kabar baiknya di sini adalah tidur bersama sebenarnya baik untuk anak di tahun-tahun awal dan meninggalkan dampak jangka panjang pada dirinya. Berikut beberapa manfaat tidur bersama anak, dikutip dari India Times.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merasa aman
Ketika anak tidur di sebelah, ia yakin akan keselamatan dan keamanannya. Lingkungan yang damai ini memfasilitasi tidur yang lebih baik dan membuatnya merasa nyaman juga. Tidur bersama tidak hanya membantu anak-anak tertidur lebih cepat tetapi juga lebih nyenyak.
Tidur yang lebih baik
Perasaan memiliki seseorang yang dekat membantu anak tidur lebih baik di malam hari. Ini membantu orang tua memantau anak, kalau-kalau dia bangun di jam tertentu atau menghadapi masalah pada malam hari. Untuk bayi, tidur bersama membantu menciptakan periode menyusui yang lebih nyaman karena mereka jauh lebih dekat dengan ibu.
Mengurangi risiko SIDS
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Pediatric Respiratory Reviews mengungkapkan bayi yang tidur dengan orang tua mungkin tak rentan terhadap sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dibandingkan bayi yang tidur sendirian. Tingkat SIDS terendah di Hong Kong, di mana tidur bersama sangat umum.
Memperkuat ikatan
Tidur dengan orang tua tidak hanya membuat anak-anak merasa aman tetapi juga memperkuat ikatan. Lingkungan tidur yang nyaman mempengaruhi anak-anak dengan cara yang lebih sehat, yang tercermin di kemudian hari dalam kehidupan mereka.
Beberapa dokter anak merekomendasikan anak-anak yang tidur bersama cenderung memiliki lebih banyak kepercayaan diri, lebih sedikit kecemasan, dan secara keseluruhan lebih baik disesuaikan daripada anak-anak yang tidur sendirian.
Pola pernapasan sehat
Menurut McKenna, profesor antropologi dan direktur Pusat Studi Perilaku Tidur Ibu-Bayi di Universitas Notre Dame, tidur di sebelah orang tua mendorong pola pernapasan bayi yang sehat. Jumlah CO2 yang dikeluarkan ibu dalam napasnya bertindak sebagai cadangan jika napas bayi melambat. Secara sederhana, area hidung bayi merespons keberadaan CO2 di dekatnya dengan bernapas lebih cepat dan dengan demikian, memastikan pernapasan konstan.
Foto 
