Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat sudah bersiap untuk mudik menjelang akhir Ramadan. Berbagai persiapan pun dilakukan. Namun ketika Anda akan mudik bersama masyarakat lanjut usia (lansia), ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter Speasialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri Rumah Sakit Pertamina Pusat IHC RSPP, Kuntjoro H, mengingatkan bahwa walaupun kegiatan mudik sangat menyenangkan karena bisa menjadi ajang bersilaturahmi, kegiatan ini juga perlu ada aktivitas fisik. Demi bisa berkunjung ke kampung halaman, masyarakat perlu naik kendaraan dalam durasi yang lama. Tak jarang pula masyarakat harus berkali-kali pindah kendaraan agar bisa pulang kampung. "Maka itu, perlu kondisi fisik yang kuat. Jadi jangan hanya menyiapkan THR (Tunjangan Hari Raya) saja, perlu pula siapkan fisik saat hendak mudik," katanya pada diskusi Silaturahmi Sehat dari IHC RSPP pada 26 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuntjoro menyarankan bagi masyarakat yang sudah memiliki penyakit, perlu untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama menghitung jarak. "Dengan mengetahui jarak, orang bisa memperkirakan berapa lama dia di perjalanan," katanya.
Durasi perjalanan pun akan berkaitan dengan berapa jumlah obat yang perlu dikonsumsi. Keperluan jumlah obat ini penting khususnya bagi pasien yang sudah harus mengkonsumsi obat secara rutin, sepeti pasien diabetes atau juga hipertensi.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah soal persiapan makanan dan minuman. Kuntjoro mengingatkan bahwa para pelaku mudik tidak diharuskan berpuasa. Namun bila ingin tetap berpuasa, masyarakat perlu untuk fokus memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. "Penting untuk tidak boleh kekurangan nutrisi dan cairan," katanya.
Kekurangan cairan bagi pemudik rentan terjadi. Maklum ketika perjalanan masih jauh, orang kesulitan mengakses toilet atau bahkan akses minum. Toilet dan minuman berhubungan. Biasanya ketika pasien sulit mendapatkan akses toilet, kerap kali orang enggan minum. "Kalau kurang minum nanti pengaruhnya ke ginjal," katanya.
Ia berharap agar masyarakat, khususnya masyarakat lansia, tidak lupa mencukupi air minum dan juga tidak menahan pipis ketika mudik. "Sering kali orang tidak mau minum atau bahkan menahan buang air kecil di saat mudik," katanya.
Peserta mudik lansia pun harus memperhatikan kondisi kaki mereka. Kuntjoro mengingatkan agar pemudik lebih sering meluruskan kaki untuk mencegah aliran darah tersumbat. "Ketika lama di perjalanan, pemudik biasanya akan merasakan kram pada kaki," kata Kuntjoro terus mengingatkan ada.
Terakhir, ia pun meminta agar masyarakat lansia tidak lupa mengkonsumsi obat untuk mencegah terjadi penyakit yang kompleks?
Pilihan Editor: Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia