Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Melorot karena korset

Kebiasaan memakai korset oleh wanita yang baru melahirkan bisa menurunkan posisi organ reproduksi. jangan pakai korset terlalu kencang.

1 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEBIASAAN memakai korset, setagen, atau gurita oleh ibu-ibu yang baru melahirkan dikhawatirkan bisa mengundang risiko. Terutama bila alat pengikat perut itu dipasang terlalu kencang. "Akibatnya sirkulasi darah terganggu, dan akan sulit buang air besar. Dampak lain ialah, kandung kemih turun sehingga yang bersangkutan gampang kencing atau beser," kata Dokter Bharoto Winardi kepada TEMPO Selasa pekan lalu. Sinyalemen yang dilontarkan ahli Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta, itu berdasarkan pengamatan di tempat prakteknya. Pemakaian korset itu tidak terbuktikan nilai positifnya. "Berdasarkan observasi klinis yang saya lakukan, justru saya menemukan efek negatifnya," Bharoto menandaskan. Menurut dokter ini, tujuan menggunakan korset masih belum jelas. Barangkali cuma kebiasaan. Atau para ibu merasa nyaman ketika kain itu dililitkan, untuk menahan perutnya yang menggelambir karena baru melahirkan. "Tapi yang pasti, kalau memakai korset sekadar untuk melangsingkan perut yang kendor, tujuan itu tidak akan tercapai," lanjut ahli kebidanan ini. Sebaliknya, pemakaian korset bisa ber-akibat fatal. Lilitan yang terlalu kencang akan menaikkan tekanan pada perut. Tekanan yang berlebihan dapat mengganggu sirkulasi darah. Di sisi lain, pada ibu-ibu yang baru melahirkan, biasanya sekat penyangga di daerah pinggul lebih lunak dari biasanya. Kalau daerah tersebut tertekan oleh korset, maka organ reproduksi mudah terdorong lalu melorot ke bawah. Hal inilah yang mengundang terjadinya beser atau sering kencing. "Anda tahu banyak wanita zaman dulu yang beser," kata Bharoto Winardi. "Ini selain disebabkan persalinan yang tidak dijahit, juga akibat pemakaian korset atau setagen yang salah," katanya menambahkan. Padahal membesarnya perut setelah melahirkan adalah wajar. Menurut Bharoto, cara paling efektif untuk mengatasi perut kendor ialah dengan berolah raga secara teratur pada waktu hamil dan setelah melahirkan. Dan juga menjaga berat badan. Namun, ia tidak berani melarang pemakaian korset. "Saya hanya menyarankan jangan memakai korset terlalu kencang diseluruh bagian perut. Korset cukup dililitkan pada bagian bawah perut saja," katanya. Tingkat kekencangannya bagaimana? "Secukupnya, jangan sampai dinding perut tertekan ke dalam," lanjut Bharoto. Yang dikhawatirkannya terutama di daerah pedesaan yakni sebagian besar ibu-ibu memakai korset atau setagen bahkan sampai di bawah payudara. Hal ini bisa mengganggu kesehatan. Apalagi korset itu menyebabkan dinding perut terdorong ke dalam. Pendapat senada juga dilontarkan Dokter Djaswadi Dasuki, M.P.H., Ph.D. Menurut Kepala Unit Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta itu, pemakaian korset terlampau kencang memang bisa mengundang bahaya. Namun, ia belum pernah menemukan kasus penderita gangguan kandung kencing yang disebabkan korset atau setagen. "Yang pernah saya temukan adalah ibu-ibu yang alergi akibat bahan korset maupun setagen tidak cocok dengan kulitnya," kata Djaswadi sehari-hari adalah Kepala Pengembangan dan Penelitian Fakultas Kedokteran UGM. Kalaupun banyak wanita yang organ reproduksi dan kandung kemihnya melorot, hal itu tidak dapat langsung disimpulkan sebagai gangguan akibat pemakaian korset sehabis melahirkan. "Bisa pula perut melorot akibat terlalu sering dipijat oleh dukun beranak atau faktor lain yang sangat kompleks," kata ahli kandungan lulusan Universitas Yale, AS, ini.Gatot Triyanto dan Heddy Lugito

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum