Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Memahami Terapi Sel Punca untuk Pasien Covid-19

Penelitian tim FKUI menemukan bahwa terapi sel punca mesenkimal dapat menjadi alternatif terapi bagi pasien COVID-19 kategori kritis.

28 Februari 2021 | 08.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi yang populer digunakan saat ini dalam penanganan pasien COVID-19 di Tanah Air kategori sedang hingga berat adalah plasma konvalesen. Terapi plasma konvalesen merupakan terapi yang berasal dari plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa COVID-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, terapi tersebut dinilai kurang efektif bagi pasien COVID-19 untuk kategori kritis. Hasil penelitian tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan bahwa terapi sel punca mesenkimal (SPM) dapat menjadi alternatif terapi bagi pasien COVID-19 kategori kritis. Penelitian tersebut diketuai oleh Ketua Stem Cell and Tissue Enginering Cluster IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo SpOT (K).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hasil penelitian yang kami lakukan diketahui bahwa pasien COVID-19 kategori kritis yang mendapatkan terapi SPM tersebut itu memiliki 2,5 kali lipat tingkat keberlangsungan hidup atau survival ratenya,” kata Ismail.

Jika dilihat dari penyakit penyerta, maka pasien yang mendapatkan terapi sel tersebut memiliki tingkat keberlangsungan hidupnya 4,5 kali lipat dari pasien yang terkontrol. Untuk diketahui, pasien COVID-19 kategori kritis memiliki angka mortalitas sebesar 83 persen.

Ismail menjelaskan penelitian tersebut dilakukan pada 40 pasien COVID-19 kategori kritis di empat rumah sakit, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUI. Sebanyak 20 pasien mendapatkan terapi standar ditambah terapi sel punca, dan 20 pasien lain mendapatkan terapi standar.

“Semuanya adalah kategori kritis. Kita tahu pasien COVID-19 itu kategorinya ringan,sedang, berat, dan kritis,” tambahnya.

Penerapan SPM pada pasien COVID-19 kategori kritis tersebut dapat secara signifikan menurunkan Interlukin-6 (IL-6) atau sitokin proinflamasi dalam proses pemulihan pasien dan tidak memiliki efek samping sama sekali. Ismail menjelaskan SPM menjadi harapan baru bagi pasien COVID-19, terutama yang memiliki komorbid.

Penerapan SPM sebagai terapi adjuvan bagi pasien COVID-19 kritis dapat meningkatkan kelangsungan hidup dengan memodulasi sistem imun ke arah anti-inflamasi atau antiperadangan. SPM memiliki kemampuan imunosupresif dengan cara menghambat proliferasi dan sel T menjadi sel T sitotoksik dengan cara interaksi sel ke sel dan juga mensekresi soluble factor. SPM juga mempolarisasi sel T menjadi regulator sehingga menurunkan IL-6 dan TNF-Alfa yang berperan penting dalam inflamasi.

Sel punca mesenkimal atau Mesenchymal stem cells adalah kumpulan sel punca nonhematopoietik yang berasal dari beberapa jaringan dewasa, seperti sumsum tulang, jaringan adiposa, pulpa gigi, membran amnion, plasenta, dan cairan ketuban.

"Sel punca yang digunakan berasal dari tali pusat dari bank sel punca,” kata Ismail.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus