Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menengok Kandungan Gizi Bagian Daging Kambing Kurban

Idul Adha sangat berkaitan erat dengan daging kurban, termasuk daging kambing yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

29 Juni 2023 | 18.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Adha adalah hari penyembelihan hewan tertentu, termasuk kambing, yang nantinya, daging kambing kurban tersebut akan diolah sebagai makanan oleh setiap orang yang mendapatkannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daging kambing adalah daging dari kambing yang berwarna lebih merah daripada daging sapi. Daging ini memiliki tinggi protein dan rendah lemak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengacu niyis.co.uk, daging kambing memiliki rasa yang kuat dan unik. Cita rasa ini yang membedakan daging kambing dengan daging hewan kurban lainnya. Rasa daging kambing juga bisa berbeda-beda tergantung cara memasaknya.

Misalnya, daging kambing yang direbus akan mempunyai rasa berbeda dengan daging kambing dipanggang. Daging kambing juga tergolong daging tanpa lemak sehingga tidak selembut jenis daging merah lainnya. Namun, daging kambing bisa menjadi sangat empuk, jika dimasak dengan benar. 

Secara keseluruhan, daging kambing kurban merupakan sumber nutrisi yang baik, termasuk protein, zat besi, vitamin B12, seng, dan potasium. Selain itu, daging kambing rendah lemak total dan lemak jenuh dibandingkan dengan bentuk daging merah lainnya. Daging kambing juga merupakan sumber protein terbaik yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan serta otot, seperti tercatat dalam Healthline.

Cita rasa daging kambing yang nikmat ternyata disukai pula oleh Nabi Muhammad SAW, khususnya bagian paha.

Berdasarkan Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim dalam
Shahih Bukhari Muslim: kumpulan Hadist tersahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sekaligus, Nabi Muhammad ketika menghadiri sebuah undangan dibawakan paha kambing dan menyukainya. Kemudian, Nabi Muhammad menggigitnya satu gigitan. Lebih lanjut, Nabi Muhammad menjelaskan daging paha kambing mudah dicerna dan mudah dimasak.

Merujuk Syarah Shahih Muslim Jilid 2 : Kitab Iman, Kitab Thaharah, Kitab Haidh dalam keterangan al-Qadhi Iyadh, Nabi Muhammad menyukai paha kambing karena lebih lezat dan memiliki risiko penyakit lebih rendah.

Selain itu, Nabi Muhammad juga menyukai paha kambing karena mudah dicerna dan mudah dimasak. Namun, perlu diperhatikan juga mengonsumsi daging kambing tidak boleh berlebihan karena Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan.

Tidak hanya paha saja, terdapat bagian lain pada kambing yang sehat dikonsumsi, yaitu leher dan pundak. Kedua bagian daging kambing ini paling enak karena memiliki bentuk yang kurus dan keras sehingga hanya perlu dimasak perlahan agar empuk.

Proses memasak
slow cooking atau secara lambat akan membuat rasa daging kambing berkembang sehingga menjadi lebih terasa. Leher dan pundak juga menjadi bagian terbaik dari daging kambing untuk diolah menjadi semur dan kari karena dapat dimasak perlahan dalam saus serta menyerap semua rasa, sebagaimana pernah diulas dalam Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus