Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Demam kuning adalah penyakit serius seperti flu yang ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi dan penyakit kuning, yakni kondisi menguningnya kulit dan mata. Inilah sebabnya penyakit ini disebut demam kuning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit ini paling umum terjadi di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan. Demam kuning bisa dibilang termasuk penyakit langka. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan hanya 200.000 orang yang terinfeksi demam kuning setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga : Covid-19 Terkini: 300 Subvarian Omicron dan Batuk Kronis
Gejala Demam Kuning
Mengutip Cleveland Clinic, demam kuning bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang dapat dialami meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit badan
- Kelelahan
- Mual dan muntah
Pada kondisi yang lebih parah, gejalanya dapat meliputi:
- Demam yang sangat tinggi
- Penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning)
- Perdarahan (perdarahan)
- Mengalami shock
- Gagal hati
- Gagal ginjal
- Kematian.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, demam kuning ditularkan melalui nyamuk. Mengutip healthline, seseorang dapat terinfeksi demam kuning dari nyamuk yang membawa virus bernama flavivirus. Nyamuk menjadi terinfeksi virus ketika mereka menggigit manusia atau monyet yang terkena virus. Penyakit ini tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Pengobatan Demam Kuning
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, tidak ada pengobatan yang spesifik pada yellow fever, sebagian besar pasien yang mengalami gejala yellow fever yang ringan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai empat hari. Terapi suportif ditujukan langsung untuk memperbaiki kehilangan cairan dan mempertahankan stabilitas hemodinamik, misalnya dengan pemberian oksigen, pemberian cairan intravena untuk dehidrasi dan intubasi endotrakeal (penempatan tabung pernapasan) dan ventilasi mekanik dalam kasus gangguan pernapasan.
Pemberian vitamin K dan Fresh Frozen Plasma (FFP) disarankan untuk menangani gangguan koagulasi pada demam kuning. Bila terjadi gagal ginjal akut maka dialisis dapat dilakukan. Pada pengobatan hindari pemakaian obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat anti-inflamasi lainnya (misalnya ibuprofen, naproxen), yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Peta Kasus Covid-19: Mengenal Varian Omicron Baru BQ. 1 dan BQ.1.1
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.