Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Jam biologis di dalam tubuh berfungsi sebagai pengatur jadwal bagi organ-organ tubuh melakukan fungsi agar bekerja secara optimal. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi pola jam biologis seseorang, selain faktor internal dari dalam tubuh. Lantas, apa itu sebenarnya jam biologis dan bagaimana mekanisme kerjanya di dalam tubuh?
Sebagaimana dikutip dari laman National Institute of General Medical Sciences, jam biologis atau yang juga dikenal dengan istilah irama sirkadian adalah proses alami di dalam tubuh yang mengatur mengenai perubahan fisik, mental, dan perilaku mengikuti siklus 24 jam. Keberadaan jam biologis mempengaruhi tubuh dalam merespon kondisi terang dan gelap.
Sebagian besar jaringan dan organ tubuh terkandung jam biologis di dalamnya. Jam biologis terdiri atas molekul tertentu (protein) yang berinteraksi dengan sel-sel di seluruh tubuh. Pada manusia dan hewan vertebrata, faktor alami yang memengaruhi jam biologis adalah nucleus suprachiasmatic/SCN. SCN mengkoordinasikan seluruh jam biologis di dalam tubuh. SCN ini terletak di bagian otak bernama hipotalamus yang menerima input langsung dari mata. .
Dikutip dari berbagai sumber, salah satu contoh aktivitas yang berkaitan dengan jam biologis yaitu tubuh akan tidur di malam hari dan terjaga pada siang hari. Dalam keadaan gelap, jam biologis mendorong tubuh untuk menghasilkan melatonin melalui nucleus suprachiasmatic (SCN). Secara umum, fungsi hormon melatonin menciptakan efek mengantuk. Selain itu, jam tidur turut mengatur suhu tubuh, kebiasaan makan, waktu tidur, produksi hormon, dan kegiatan organ tubuh lainnya.
Faktor lingkungan yang turut mempengaruhi jam biologis yaitu zona waktu. Peristiwa ‘jet lag’ ketika berpergian ke tempat yang memiliki zona waktu yang berbeda membuat tubuh merasa kelelahan. Hal ini disebabkan otak ‘kaget’ atas kondisi baru yang berdampak pada kesulitan tidur di malam hari dan terjaga pada siang hari. Seringkali otak memerlukan beberapa hari untuk menyelaraskan dengan zona waktu baru. Selain itu, terdapat faktor lain yang mengganggu seperti jadwal tidur, kafein, lampu tidur yang menyala, dan sebagainya.
Menurut berbagai sumber, jam biologis sangat mempengaruhi kemampuan kognitif tubuh, seperti kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Selain itu, terganggunya jam biologis dapat mendorong timbulnya penyakit, seperti obesitas, insomnia, diabetes tipe 2, dan kencing manis. Daya tahan tubuh juga semakin menurun karena produksi protein yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kesehatan mental turut dapat terganggu apabila jam biologis tidak terjaga dengan baik. Pergantian mood secara drastis menjadi indikasi ringan atas kerusakan jam biologis.
Dengan demikian, jam biologis memegang peran penting karena berfungsi mengatur kerja organ-organ di dalam tubuh. Maka, penting menjaga jam biologis tubuh agar terhindar dari gangguan-gangguan kesehatan baik fisik maupun mental.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Mengenal Jam Biologis Manusia Mulai Bayi Sampai Pekerja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini