Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Quercetin, Manfaat buat Kesehatan, dan Sumbernya

Manfaat utama quercetin adalah sebagai antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Cek manfaat lainnya.

1 September 2024 | 21.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Quercetin atau kuersetin adalah zat pigmen nabati dan masih satu keluarga dengan zat seperti flavonoid, yang menyebabkan warna terang pada buah dan sayur, bunga, dan tanaman lain. Contohnya bluberi, brokoli, plum, kale, pisang, ceri, ginko biloba, persik, paprika merah, dan masih banyak lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Quercetin biasanya ditemukan secara alami pada makanan sehat seperti kranberi, anggur hitam, bawang putih, dan apel bila dimakan dengan kulitnya," papar pakar kesehatan perempuan Dr. Denise Millstine kepada USA Today.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika dikonsumsi langsung dari sumber alaminya seperti buah dan sayur, kuersetin punya banyak manfaat kesehatan, terutama karena tubuh tak bisa memproduksi zat ini sehingga perlu didapat dari makanan. Manfaat utama kuersetin adalah sebagai antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.

Manfaat lainnya
Kuersetin juga bermanfaat untuk mencegah alergi, kolesterol tinggi, hipertensi, dan berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung, demensia, radang sendi rematik, menurut Mount Sinai Health System di New York. 

"Penelitian kecil juga menemukan kuersetin berpotensi menurunkan kadar gula darah dan gejala infeksi prostat," tambah Millstine.

"Kami juga melihat asupan kuersetin lebih banyak bisa mengurangi risiko penurunan kognitif dan masalah kesehatan lain," jelas  Dr. Walter Willett, doketr dan pengajar epidemiologi dan nutrisi di Sekolah Kesehatan Masyarakat T. H. Chan Harvard. 

Selain dari makanan alami, kuersetin juga bisa diperoleh dari suplemen dalam bentuk pil, bubuk, dan cair. "Secara kimia, suplemen kuersetin sama dengan pada makanan tapi konsentrasinya mungkin lebih tinggi," ujar Willett.

Namun Millstine mengingatkan penyerapan kuersetin dalam bentuk suplemen tak semudah bentuk alaminya dari makanan dan berbeda merek bisa juga berbeda kualitas. Dan dosis yang terlalu tinggi bisa jadi beracun, terutama untuk ginjal. Belum lagi bila ada interaksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi. Sebagian orang juga bisa mengalami reaksi alergi atau masalah pencernaan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus