Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jamur kuku bermula bintik putih atau kuning kecokelatan. Saat infeksi jamur berkembang kuku bisa berubah warna, rapuh, dan mengalami kerusakan. Dikutip dari situs web Mayo Clinic, jamur kuku infeksi terkadang juga mengeluarkan bau tidak sedap. Infeksi jamur kuku yang sudah parah menyebabkan munculnya rasa nyeri dan kuku menebal dan retak.
Apa Itu Jamur Kuku?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamur kuku tersebab berbagai organisme. Biasanya jenis jamur yang menyebabkan infeksi ini dermatofit. Jamur dermatofit menyerang jaringan yang mengandung keratin, salah satunya kuku. Dermatofit berkembangnya di jaringan keratin. Infeksi jamur bisa bermula dari kontak ubin lantai kamar mandi atau di dalam sepatu terinfeksi akan lebih besar.
Dikutip dari publikasi Nail fungus: Overview dalam situs web National Library of Medicine, perubahan warna kuku kekuningan atau kecokelatan tanda adanya jamur. Kuku yang terinfeksi kelihatan akan berubah bentuk bagian teksturnya terlihat tidak sehat atau mudah terluka.
Jika langkah perawatan mandiri tidak terlalu mempengaruhi penyembuhan, sebaiknya ditangani ahli medis. Biasanya kondisi infeksi jamur kuku yang sudah parah muncul pendarahan, bengkak yang disertai nyeri yang mengakibatkan kesulitan berjalan.
Kondisi jamur kuku yang serius memerlukan pengobatan intensif. Infeksi jamur bisa menyakitkan dan menyebabkan kuku menebal. Jika sudah sembuh, penting untuk menerapkan perawatan agar kuku tetap sehat. Sebab, jamur kuku bisa muncul kembali.
Pilihan Editor: Infeksi Jamur Kuku, Bagaimana Kiat Mengurangi Risikonya?