Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menghadapi Kegagalan, Contoh Ayu Kontestan Indonesian Idol

Ayu, kontestan Indonesian Idol 2018, tersingkir dari babak spektakuler pada Selasa dini hari, 27 Maret 2018 dan gagal masuk ke babak tiga besar.

28 Maret 2018 | 16.39 WIB

Ayu Putri Sundari tampil pada Indonesian Idol 2018 di Jakarta, 19 Maret 2018. Empat peserta yang tersisa yaitu Maria Simorangkir, Joanita Veroni, Ayu Putri Sundari dan Ahmad Abdul.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Perbesar
Ayu Putri Sundari tampil pada Indonesian Idol 2018 di Jakarta, 19 Maret 2018. Empat peserta yang tersisa yaitu Maria Simorangkir, Joanita Veroni, Ayu Putri Sundari dan Ahmad Abdul. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu, kontestan Indonesian Idol 2018, tersingkir dari babak spektakuler pada Selasa dini hari, 27 Maret 2018 dan gagal masuk ke babak tiga besar.

Para juri Indonesian Idol sempat memperdebatkan soal hak veto yang bisa saja mereka gunakan pada Ayu. Namun, keinginan Maia Estianty untuk mempertahankan Ayu berlawanan dengan pendapat juri lain.

“Saya termasuk yang ingin pakai hak veto. Tapi, ini kan musyawarah mufakat. Jadi, saya nggak bisa semena-mena,” ujar Maia di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa, 27 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat diumumkan bahwa ia harus pulang, Ayu tetap tersenyum di panggung bahkan hingga ia mempersembahkan lagu terakhirnya. Ia terlihat tegar saat menyalami para juri dan sempat terdengar mengucapkan terima kasih pada BCL. “Kak BCL terima kasih,” ujar Ayu saat menghampiri juri di panggung.

Baca:
Cita Rasa Indonesia, Begini William Wongso Menuliskannya
Sikap Suami Hilda Vitria Punya 4 Efek untuk Kesehatan, Apa Saja?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kegagalan memang lazim dihadapi oleh setiap orang. Contohnya seperti Ayu yang gagal memasuki babak tiga besar meskipun ia kerap mendapat pujian dari para juri. Menurut psikolog Tara Adhisti de Thouars, saat menghadapi kegagalan, seseorang memang harus tetap bersikap positif. Sebab, saat gagal, seseorang kadang akan menyimpulkan bahwa dirinya buruk dan lupa akan pencapaian positif yang telah diraih sebelumnya. “Saat lagi gagal, kita jadi blank dan fokus hanya pada kegagalan,” ujar Tara saat ditemui di Jakarta, pada Selasa, 13 Maret 2018, silam.

Tara menyarankan setiap orang untuk mengambil waktu relaksasi setelah gagal dalam suatu hal, sederhananya seperti mengambil napas panjang. Dengan begitu, emosi negatif akan turun sehingga kita bisa berpikir jernih kembali. “Memang kita seburuk itu ya? Apa, ya, yang sudah aku capai? Kenapa aku diterima di sini? List down kualitas-kualitas baik (pada diri Anda),” katanya menjelaskan. Baca:3 Jurus Sukses untuk Pekerja Lepas, Jangan Lupa Pensiun

Menurutnya, wajar jika seseorang merasa putus asa setelah gagal mencapai sesuatu. Karena itu, pikirannya harus kembali dibuka dengan cara relaksasi agar informasi positif yang dimilikinya dapat diproses oleh pikiran.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus