Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun tidak selalu dibahas, sebenarnya keguguran cukup umum terjadi. Faktanya, sekitar 15 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Namun, keguguran lebih umum terjadi pada hari-hari atau minggu-minggu pertama kehamilan, bahkan jauh sebelum seorang menyadari bahwa mereka telah hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, keguguran bagi ibu hamil dapat terjadi karena kelainan kromosom. Penelitian menunjukkan bahwa 50 persen atau lebih keguguran disebabkan oleh genetika yang tidak normal. Selain itu, usia lanjut, obesitas, berat badan kurang, penggunaan narkoba, dan masalah medis kronis seperti diabetes, beberapa gangguan tiroid, dan hipertensi juga meningkatkan risiko keguguran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun sebagian besar faktor risiko ini berada di luar kendali Anda, terdapat cara lain untuk mengurangi kemungkinan Anda mengalami keguguran, lahir mati, atau kematian bayi. Oleh karena itu, mengambil beberapa langkah berikut akan mengurangi risiko keguguran saat hamil.
1. Mencuci tangan
Sejumlah infeksi juga dapat menjadi penyebab terjadinya keguguran. Cara termudah untuk menghindari infeksi virus atau bakteri adalah dengan mencuci tangan.
2. Berhenti merokok
Seperti yang diketahui bersama, bahwa merokok dapat memungkinkan risiko kesehatan yang besar. Selain meningkatkan beberapa risiko penyakit kanker, paru-paru dan lainnya, orang yang merokok juga lebih mungkin mengalami keguguran. Selain itu, bayi yang lahir pun mempunyai risiko lebih tinggi terkena sindrom kematian bayi mendadak.
3. Hindari makanan kurang matang
Dilansir dari laman Verywellfamily.com, penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti listeria sering dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran. Oleh karena itu, orang hamil secara rutin disarankan untuk menghindari makanan yang merupakan sumber bakteri yang berbahaya seperti daging yang kurang matang.
4. Vaksinasi flu
Meski sebagian orang khawatir bahwa vaksinasi flu dapat menyebabkan keguguran, penelitian membuktikan bahwa tidak ada peningkatan risiko keguguran setelah melakukan vaksinasi flu. Justru orang yang tertular flu saat hamil mempunyai risiko tinggi, jenis H1N1 khususnya yang lebih mungkin berakibat fatal bagi orang hamil.
5. Memiliki berat badan yang sehat
Seperti halnya merokok, obesitas telah banyak dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, hingga peningkatan risiko keguguran. Penelitian di seluruh dunia telah membuktikan bahwa wanita yang mengalami obesitas mengalami risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran.
6. Melakukan perawatan prenatal
Pemeriksaan fisik oleh dokter atau bidan dapat mengungkap masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang tidak disadari dan berpotensi menyebabkan keguguran pada janin.
7. Tidak minum alkohol
Di Amerika Serikat, Masyarakat disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol selama kehamilan karena sindrom alkohol pada janin. Namun, perilaku ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati, terutama jika penggunaan alkohol ini dilakukan secara teratur. Beberapa negara lain mempunyai rekomendasi yang berbeda mengenai berapa banyak konsumsi alkohol yang aman selama kehamilan. Meskipun demikian, tidak ada jumlah terendah yang diketahui, jadi sikap paling bijaksana adalah tidak mengonsumsi alkohol sama sekali selama kehamilan.