Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

26 Februari 2024 | 12.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - Festival Pecinan Banyuwangi digelar di kawasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Karangrejo, Banyuwangi, Jumat hingga Minggu, 23-25 Februari 2024. Beragam kuliner khas Tionghoa tersaji dalam festival yang digelar untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2575 tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengunjung bisa menikmati cita rasa turun-temurun kuliner dari negeri Tirai Bambu. Salah satu yang menjadi primadona adalah peking duck atau bebek peking. Masakan khas Beijing ini terbuat dari bebek yang dipanggang dengan bumbu rempah-rempah dengan ciri kulitnya yang renyah dan berwarna merah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bebek peking biasanya dinikmati bersama roti Mandarin, saus hoisin, irisan mentimun, dan daun bawang. "Kami sudah berjualan bebek peking sejak 2010. Resepnya turun-temurun dari nenek moyang kami," ujar Liem, 52 tahun, salah satu penjual bebek peking, di Festival Pecinan Banyuwangi.

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan kemarin. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)

Makanan khas Tionghoa

Selain bebek peking di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya seperti nasi hainan dan ayam char siu. Nasi hainan merupakan nasi yang dimasak dengan kaldu ayam dan jahe. Nasi tersebut kemudian disajikan dengan ayam rebus, saus cabai, dan saus jahe.

Sementara ayam char siu dibumbui dengan kecap manis, kecap asin, madu, dan rempah-rempah, kemudian dipanggang hingga berwarna merah. Melengkapi makanan-makanan tersebut, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas Tionghoa lainnya seperti kue keranjang, bakpao, lamie, hekeng, choipan, dan bakcang.

Selain UMKM dan pelaku kuliner rumahan, para koki hotel di Banyuwangi juga turut ambil bagian, seperti Hotel Aston, El Royale, Luminor, New Surya, dan lainnya, ikut dalam Festival Pecinan tersebut.

Digelar tiap akhir pekan

Setelah gelaran festival ini, Pecinan Street Food akan rutin diadakan yang setiap akhir pekan menjadi pasar tematik khusus kuliner Tionghoa. Puluhan UMKM akan dilibatkan menjajakan beragam penganan khas Tionghoa hingga kuliner khas Banyuwangi disekitar TITD Hoo Tong Bio ini.

“Dengan digelar tiap akhir pekan, selain menjadi destinasi wisata kuliner baru harapannya juga bisa menggerakkan ekonomi warga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Salah satu pengunjung, Jose Endragon, 23 tahun, yang kuliah di Cina, mengaku senang bisa menikmati kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi ini. “Saya suka sekali dengan bebek pekingnya, rasanya gurih dan renyah. Sebagai orang yang berkuliah di China, rasanya tidak kalah dengan yang ada di sana,” ujar Jose.

DAVID PRIYASIDHARTA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus