Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menu Gizi Seimbang, Kunci Cegah Obesitas kala di Rumah Saja

Di rumah saja selama pandemi Covid-19 membuat kasus obesitas naik. Pakar mengingatkan pola makan dengan gizi seimbang.

28 Maret 2021 | 21.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang ibu memberikan pengetahuan soal makanan bergizi, agar anak tumbuh kuat, dalam sebuah pembelajaran jarak jauh, di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten. Tempo/Jati Mahatmaji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dibahas selama pandemi COVID-19. Sebagian orang mengalami kenaikan berat badan, apalagi jika jarang beraktivitas fisik dan lebih sering memesan makanan siap saji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dikhawatirkan memang naik karena pola hidup yang mobilitasnya dibatasi," kata ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saptawati mengatakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan selama pandemi, seperti mengatur jenis energi yang masuk dalam makanan dan memperbanyak aktivitas fisik meski di rumah. Menu gizi seimbang harus sangat diperhatikan. Selain untuk mengontrol berat badan, makanan yang mengandung banyak nutrisi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.

"Memilih makanan pokok sumber karbohidrat yang rendah nilai indeks glikemiknya, semisal beras merah, kemudian lauk pauk lebih yang nabati atau hewani rendah lemak dengan pemasakan tanpa digoreng, serta perbanyak sayur dan buah," ujar pakar gizi dari Asosiasi Nutrisi Indonesia itu.

Sementara itu, orang yang sudah mengalami kenaikan berat badan cukup signifikan berusaha keras untuk menurunkannya. Akan tetapi, banyak jalan pintas yang ditempuh, seperti melakukan diet ketat dengan memangkas asupan nutrisi tertentu pada tubuh. Hal ini tentu akan membuat tubuh kekurangan nutrisi sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain.

Saptawati mengatakan makanan yang masuk ke dalam tubuh harus mengandung zat gizi lengkap jika tidak ingin mengalami malnutrisi. Sebagai perbandingan, jumlah asupan energi dari karbohidrat setidaknya 50-60 persen, protein 15-20 persen, dan lemak kurang lebih 30 persen.

"Sementara sayur dan buah dianggap tidak menyumbang ke asupan energi sehingga bisa dikonsumsi banyak untuk menimbulkan rasa kenyang dan kandungan seratnya dapat bermanfaat bagi kesehatan," katanya.

Selain itu, diet makanan bukan satu-satunya cara untuk memiliki berat badan yang ideal. Olahraga juga harus dilakukan secara teratur.

"Diet dibarengi olahraga sangat penting untuk keberhasilan program penurunan berat badan karena dapat membantu untuk mengeluarkan energi yang berlebihan dari tubuh," ujar Saptawati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus