Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menyibak Manfaat Jahe Merah yang Diburu selama Wabah Virus Corona

Jahe merah dicari banyak orang selama wabah virus corona karena dianggap bisa mengatasinya. Berikut faktanya menurut peneliti LIPI.

18 Maret 2020 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjual menata rempah-rempah dagangannya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jahe merah dicari banyak orang selama wabah virus corona karena dianggap bisa mengatasinya. Ternyata, khasiat jahe merah (_Zingiber officinale var. rubrum_) dapat menyembuhkan penderita virus corona tidaklah tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sampai saat ini belum ada bukti yang melaporkan penggunaan jahe merah sebagai antivirus, khususnya virus corona SARS-CoV-2,” kata Masteria Yunovilsa Putra, Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development, Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), seperti dikutip dari keterangan resmi Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI di akun instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan jahe merah berfungsi untuk membantu meringankan gejala yang ditimbulkan, bukan untuk menyembuhkan atau untuk membunuh virus tersebut. Masteria menjelaskan, jahe merah memiliki aktivitas sebagai immunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

“Efek inilah yang bermanfaat dalam pencegahan dan membantu dalam pemulihan dari virus corona,” jelasnya.

Kandungan jahe merah, khususnya gingerol dan shogaol, merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas efek immunomodulator. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan.

“Secara umum, virus corona memiliki gejala peradangan berlebih pada paru-paru. Dengan aktivitas antiinflamasi yang dimiliki oleh jahe merah, dapat meredakan gejala tersebut," ungkap Masteria.

Masteria menambahkan mengonsumsi jahe merah dapat menjadi langkah pencegahan penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh.

“Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan jahe merah sebagai bumbu makanan maupun dikonsumsi sebagai jamu,” ujarnya.

Selain itu, jahe merah juga memiliki beberapa aktivitas farmakologis lain, seperti menurunkan tekanan darah, antibakteri, menurunkan asam urat, hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, aprodisiak, pencegahan penyakit kronis degeneratif, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes pada lansia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus