Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Musim Daging Kurban Berlalu, Perlukah Cek Tekanan Darah?

Konsumsi daging kurban atau merah yang berlebihan bisa berdampak terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung atau hipertensi.

21 Juni 2024 | 06.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selama "musim daging kurban", banyak masyarakat yang merayakan dengan mengonsumsi daging dalam jumlah yang cukup banyak dengan berbagai olahan. Seperti rendang, gulai, sate, dan sebagainya.

Melonjaknya konsumsi daging menimbulkan pertanyaan apakah perlu untuk memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol setelah musim kurban?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daging kurban yang berasal dari penyembelihan hewan seperti sapi dan kambing, membawa berkah daging bagi banyak orang. Namun, konsumsi daging merah yang berlebihan bisa berdampak pada kesehatan, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung atau hipertensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada beberapa jenis daging yang dapat memicu hipertensi, salah satunya adalah daging merah. Daging merah meliputi daging sapi dan domba, yang diketahui memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi.

Kolesterol dalam daging merah inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, daging merah juga mengandung lemak trigliserida, yang termasuk dalam kolesterol jahat. Semakin tinggi kadar kolesterol jahat dalam tubuh, semakin tinggi pula risiko terkena hipertensi.

Kolesterol jahat ini akan menumpuk di dalam tubuh, terutama di pembuluh darah. Kolesterol yang menumpuk tersebut akan membentuk plak, sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengeras. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras karena pasokan darah ke seluruh tubuh berkurang.

Pada normalnya, tekanan darah seseorang berada 120/80 milimeter air raksa atau mmhg. Jika lebih dari itu, maka bisa dipastikan, Anda menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, disarankan untuk mengecek tekanan darah dan kadar kolesterol setelah "musim" daging kurban. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dini adanya peningkatan tekanan darah atau kolesterol yang bisa berisiko terhadap kesehatan jantung.

Pemeriksaan kolesterol darah bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Dokter akan meminta Anda menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan untuk mengetahui kadar kolesterol.

Biasanya, pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah. Dokter mungkin akan memberi tahu Anda apakah perlu berpuasa sebelum tes. Sampel darah tersebut kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kadar kolesterol yakni kolesterol baik atau High-density lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat atau Low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida.

Hasil pemeriksaan akan menunjukkan kadar kolesterol dalam miligram per desiliter darah miligram per desiliter. Kolesterol dianggap tinggi jika mencapai lebih dari 240 mg/dL. Setelah mendapatkan hasil tes, dokter akan menganalisis data tersebut untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular.

Selain pemeriksaan di fasilitas kesehatan, tersedia alat-alat yang bisa dibeli untuk memeriksa kadar kolesterol di rumah. Alat ini umumnya digunakan oleh individu yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu. Namun, perlu dicatat bahwa alat pemeriksaan di rumah mungkin tidak seakurat tes laboratorium.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus