Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca tak menentu atau pancaroba saat ini membuat orang rawan batuk. Tak hanya itu, paparan polusi, asap rokok, dan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan batuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Healthline, batuk biasanya terjadi akibat iritasi pada tenggorokan atau pada saluran napas. Ketika batuk, sistem saraf akan mengirimkan pesan kepada batang otak. Lalu, batang otak akan bereaksi dengan memberi tahu otot-otot di daerah dada, perut, dan leher untuk berkontraksi dan mengeluarkan semburan di udara untuk menghasilkan batuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa jenis batuk karena batuk merupakan gejala yang umum dari berbagai jenis kondisi medis dan penyakit.
- Batuk Basah
Ini batuk yang bereaksi akibat lendir di dalam paru-paru. Ketika batuk basah, penderita akan merasa batuk ini seperti ada benda di belakang tenggorokan atau ada sesuatu yang menetes ke tenggorokan. Disebut sebagai batuk basah karena terdapat kelembapan ketika lendir keluar dari sistem pernapasan tubuh.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan batuk basah adalah:
- Pilek dan flu
- Radang paru-paru
- Bronkitis kritis
- Asma
- Emfisema
Durasi batuk basah dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami penderita. Batuk basah akut dapat berlangsung selama kurang dari tiga pekan, sedangkan batuk kronis dapat berlangsung lebih dari delapan minggu pada orang dewasa.
Ilustrasi batuk. health24.com
- Batuk Kering
Batuk kering tidak mengeluarkan lendir. Penderita biasanya akan merasakan tergelitik di area tenggorokan. Rasa ini akan memicu reflek tubuh untuk batuk dan menyebabkan batuk berdahak.
Batuk kering biasanya sulit dikendalikan dan dapat berubah menjadi batuk yang berkepanjangan. Batuk ini biasanya terjadi ketika tubuh mengalami peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan, tetapi batuk ini tidak menghasilkan lendir yang dikeluarkan
Batuk ini biasanya dapat bertahan selama beberapa minggu atau hingga peradangan tersebut sembuh. Kemungkinan terbesar dari batuk kering meliputi:
- Radang tenggorokan
- Tonsilitis
- Alergi
- Refluks gastroesofageal
- Paparan polusi udara atau asap rokok
Jika batuk kering diikuti dengan mulas dan nyeri, lebih baik konsultasikan lebih lanjut pada dokter untuk menemukan penyebab yang lebih spesifik.
- Batuk Paroksimal
Ditandai dengan batuk yang berulang dan tidak terkendali. Batuk ini biasanya terasa melelahkan dan menyakitkan karena orang-orang yang mengidap batuk ini biasanya akan kesulitan bernapas dan muntah-muntah.
Mengutip dari laman NORD, Batuk paroksimal biasanya terjadi akibat infeksi bakteri Bordetella Pertussis. Batuk ini biasanya ditandai dengan suara “rejan” yang khas saat menarik napas.
Batuk paroksimal atau batuk rejan merupakan penyakit menular melalui droplet individu yang terinfeksi di udara bebas yang biasanya berlangsung dari 6 hingga 10 minggu. Terdapat 3 tahapan dari penyakit ini, yaitu tahap catarrhal, paroxysmal, dan convalescent.
Kemungkinan lain penyebab dari batuk paroksimal adalah:
- Asma
- Radang paru-paru
- Tuberkolosis
- Tersedak
Terdapat 3 tahapan dari batuk ini, yaitu tahap catarrhal, paroxysmal, dan convalescent.
- Batuk Croup
Mengutip Healthline, batuk croup merupakan batuk yang umum diderita balita. Batuk ini menyebabkan saluran napas membengkak dan menjadi iritasi, sehingga membuat anak-anak kesulitan untuk bernapas.
Ciri khas dari batuk ini adalah suara mirip “gonggongan” yang mirip dengan anjing laut. Batuk ini juga menyebabkan pembengkakan di sekitar kotak suara yang menyebabkan suara napas menjadi serak.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak jenis batuk yang dapat menjangkit tiap individu. Umumnya batuk dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan rumahan, tetapi jika tak ada hasil yang signifikan, penderita dapat mengonsultasikan lebih lanjut ke dokter. Informasi mengenai karakterisitk, tingkat keparahan, durasi batuk dari penderita dapat membantu dokter untuk mendiagnosa batuk yang sedang dialami.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Buah-buahan Ini Baik Dimakan saat Anda Batuk