Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Obsesi Anak pada 2-6 Tahun, Apa Maknanya?

Memasuki usia 18 bulan, umumnya anak mulai menyukai benda-benda tertentu. Apa makna obsesi yang biasanya terjadi pada anak usia 2-6 tahun ini?

1 Januari 2018 | 19.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki usia 18 bulan, umumnya anak mulai menyukai benda-benda tertentu. Ada anak yang menyukai mobil-mobil berbentuk unik dan besar, seperti truk pemadam kebakaran atau ekskavator, binatang buas, binatang laut, atau menyukai tokoh kartun tertentu. Bahkan ada anak yang menaruh minat sangat unik, misalnya terhadap kipas angin. Kegemaran anak ini tidak jarang sampai di level terobsesi.

Misalnya terobsesi menjadi pengemudi truk atau bercita-cita menjadi tokoh kartun kegemaran. Setiap saat, anak-anak akan membicarakan benda-benda yang menjadi obsesinya.

Baca: Malas Pakai Pelembap Wajah? Awas 9 Masalah Kulit Ini

Bagi orang tua, hal-hal yang disukai anak terkadang terlihat remeh hingga tanpa disadari cenderung menyepelekan obsesi anak. Pada saat tertentu, obsesi anak itu terasa menjengkelkan.

Ternyata obsesi anak terhadap satu atau banyak hal ini merupakan fase penting dan berpengaruh terhadap tahap belajar anak. Para peneliti menyebutkan fase obsesi anak ini sebagai fase ketertarikan intensif.

Dalam artikel A Psychological Explanation for Kids’ Love of Dinosaurs oleh Kate Morgan, yang dimuat dalam New York Magazine bulan ini, dijelaskan bahwa hampir semua anak pernah mengalami obsesi berlebih terhadap satu atau beberapa hal, terutama di rentang usia 2-6 tahun.

Lebih dari sekadar suka, seperti anak menyukai cokelat atau es krim, kekaguman mereka terhadap hal-hal tertentu itu muncul tanpa dorongan atau pengaruh orang tua dan bertahan relatif lama.

Baca: 10 Kebiasaan Rusak Kekebalan Tubuh, Jangan Diulang di Tahun Baru

Anak-anak biasanya sangat bersemangat mendalami dan mengejar impian obsesi mereka, bahkan tanpa disadari sang ayah dan ibu. Menurut penelitian di Universitas Yale, Amerika Serikat, anak laki-laki biasanya punya obsesi yang lebih banyak daripada anak perempuan. Hal ini merupakan tahap tumbuh kembang yang sehat.

TABLOID BINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus