Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Oleh-oleh Baru dari Yogyakarta Berbahan Plasma Pisang

Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta menyediakan berbagai oleh-oleh berbahan dasar pisang, termasuk bonggol pisang.

2 Februari 2019 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pisang. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pisang adalah salah satu bahan baku yang bisa dijadikan beragam jenis makanan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan saat ini ada beberapa jenis makanan baru ini yang berasal dari plasma pisang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Produksi makanan olahan pisang ini dilakukan oleh laboratorium pengolahan produk pisang,” kata Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Jumat 1 Februari 2019. Laboratorium pengolahan produk pisang yang dia maksud adalah Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta. Di sini, berbagai makanan olahan pisang diproduksi meski masih dalam jumlah terbatas.

Di laboratorium tersebut, berbagai jenis makanan dihasilkan bukan hanya dari buah pisang, melainkan juga dari bonggol pisang. Bagian bonggol pisang biasanya dibuang karena dianggap tidak bisa dimanfaatkan lagi. Beberapa makanan yang dihasilkan dari plasma pisang, antara lain keripik pisang, minuman sari pisang, keripik bonggol pisang, dan tepung pisang.

Ilustrasi benang putih pisang. Teen.co.id

Harga yang ditawarkan untuk berbagai olahan pisang tersebut cukup terjangkau. satu gelas plastik minuman sari pisang ukuran kecil dibanderol Rp 500, adapun keripik seharga Rp 5.000 ukuran 250 gram. Adapun jenis pisang yang digunakan sebagai bahan baku adalah jenis pisang raja bagus dan pisang ambon yang dihasilkan Kebun Plasma Nutfah Pisang.

Sugeng menjelaskan makanan olahan pisang ini belum dijual bebas karena keterbatasan kapasitas produksi dan sumber daya manusia kelompok pengolah pisang. Karena itu, mereka yang berminat mencoba hasil olahan plasma pisang ini bisa membelinya di Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta.

"Setiap Selasa dan Kamis, kami membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berkunjung ke kebun," kata dia. Biasanya, waktu kunjungan ini dimanfaatkan untuk kegiatan ‘field trip’ dari sejumlah sekolah, mulai TK hingga SMP yang ingin belajar tentang seluk beluk pisang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus