Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pakai Koteka ke Kampus, Mahasiswa : Sama Seperti Batik

Sejumlah mahasiswa di Jayapura mulai memakai pakaian adat koteka. Mereka menyamakan koteka dengan batik yang sering digunakan di acara resmi.

4 Juni 2018 | 12.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahasiswa berbusana koteka Divio Tekege di ruang kuliahnya (Jubi/Ist)/Teras.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mahasiswa di Jayapura mulai memakai pakaian adat koteka, sejak dipelopori Devio Tekege, seorang mahasiswa Universitas Cenderawasih Jayapura, yang berani mengenakan pakaian adat ke kampus sejak pekan lalu.

Koteka adalah jenis pakaian tradisional dari pedalaman Papua. Pakaian ini terbuat dari labu untuk menutup kemaluan pria. Area penis yang ditutup dan bagian lain polos. Baca: Kaki Anak Usia 2 Tahun Berbentuk O? Simak Kata Ahli

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tercatat selain di Universitas Cendrawasih, mengenakan koteka juga dilakukan Albertus, di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ). Merasa percaya diri, Albertus merespon teguran dosen saat melihat dia berkoteka. “Kalau saya pakai busana adat trus kalau teman-teman pakai pakaian batik itu apa bedanya?” ujar Albertus saat merespon teguran dosen.

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus. Sama dengan koteka, batik juga salah satu budaya bangsa Indonesia yang dimiliki beberapa daerah. Batik juga sudah sangat sering digunakan di berbagai acara resmi seperti acara pernikahan, bahkan acara kenegaraan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Albertus, koteka sama saja dengan pakaian adat lain, termasuk batik yang banyak dikenal di masyarakat luar Papua. Baca: Ramalan Cinta Juni 2018, Scorpio Alami Cinta Pandangan Pertama

Mengenakan koteka di kampus juga dilakukan dua mahasiswa di Sekolah Tinggi Hukum Umel Mandiri, Hoseri Edowai dan Idewereknak Arabo. Mereka melakukan aksi kenakan koteka ke kampus karena terinspirasi Devio Tekege yang cinta budaya Papua. Tak hanya koteka, mereka juga menggunakan noken untuk menyimpan buku dan masuk ruang kuliah seperti biasa.

Pelopor pengguna koteka di kampus, Devio Tekege, mengaku merasakan situasi yang berbeda di ruang kuliah, namun rasa percaya diri mulai muncul saat ia menggunakan koteka. "Saya mengikuti pelajaran dengan tenang," kata Tekege. Baca: Emosi Stabil Saat Puasa dengan Latihan Meniup Bola Sabun

Bahkan rekan-rekannya yang mengikuti jejaknya merasakan situasi yang sama. Mereka merasa lebih percaya diri sebagai anak Papua.

TERAS.ID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus