Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pasien Jantung Koroner Masih Minim Pengetahuan, Ini Dampaknya

Dokter menyebut pengetahuan masyarakat yang minim dan tidak benar dapat merugikan dan membahayakan pasien jantung koroner.

12 Maret 2023 | 11.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Jakarta Heart and Vascular Center (JHVC), Utojo Lubiantoro menyebutkan jantung koroner merupakan penyakit paling mematikan pertama di dunia. Namun, pengetahuan yang minim dan tidak benar tentu dapat merugikan dan membahayakan pasien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, jantung koroner tetap menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia hingga detik ini dan dikenal sebagai silent killer," jelasnya dalam seminar awam bertema “Isu Seputar Ring Jantung” di the Springs Club, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 11 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, keganasan penyakit tersebut tidak berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat di Indonesia. Padahal, kondisi ini bisa ditekan bila masyarakat mengenal gejala-gejala awalnya dan waspada terhadap faktor-faktor risiko serta teratur melakukan pemeriksaan kesehatan jantung sebagai bagian dari pencegahan.

Ring jantung
Ia mengatakan dalam penanganan penyakit jantung, masyarakat hanya mengenali pemasangan ring atau stent jantung. Hal tersebut juga mmerupakan salah satu solusi yang tergolong aman. Namun, perlu dipahami juga terkait fungsi pemasangan ring jantung dan kapan diperlukan serta apa risikonya. Ia mengatakan masih banyak orang yang belum memahami hal itu.

"Kurangnya pemahaman masyarakat terkait hal ini tentunya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ketika dihadapkan pilihan yang ditawarkan oleh dokter," jelasnya.

Meski demikian, melalui kegiatan seminar awam yang diselengarankan itu diharapkan mampu mengedukasi masyarakat agar dapat mengambil keputusan yang bijaksana jika dihadapkan pada situasi terkait gangguan kesehatan jantung, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

"Ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat sebenarnya haus mengetahui hal ini," ujarnya.

Ia menambahkan kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait penanganan penyakit kepada masyarakat ini nantinya akan terus dilakukan secara berkala di berbagai lokasi. "Banyaknya orang yang hadir pada seminar kali ini merupakan bukti nyata masyarakat memerlukan pengetahuan," tandasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus