Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO, Chicago - Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa tes bau sederhana dapat memprediksi kemungkinan Anda mengalami penyakit demensia.
"Kemampuan penciuman adalah jendela ke bagian otak yang terkait dengan fungsi inti, seperti kesenangan, emosi, dan memori," kata Jayant Pinto, MD, penulis studi dan ahli bedah otolaringologi di University of Chicago Medicine. Tes bau, tambahnya, memungkinkan dokter melihat, sedikit lebih awal, pertanda bahwa masalah sedang terjadi.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menguji lebih dari 2.900 orang dewasa berusia 57 hingga 85 tahun tentang seberapa baik mereka mengenali lima bau yang berbeda: peppermint, ikan, jeruk, mawar, dan kulit. Semakin rendah skor mereka pada tes bau, semakin besar kemungkinan mereka mengalami demensia. Penurunan memori dan kemampuan berpikir ini muncul dalam beberapa bentuk, termasuk penyakit Alzheimer, Parkinson's, dan lain lain.
Baca juga:
Posisi Bercinta, Mengapa Wanita Harus di Atas? Ini Kata Pakar
Nudis dari Masa ke Masa, Ada Streakers dan Gerakan Femen
Hidung Anda bisa memberi jalan langsung untuk zat berbahaya seperti virus, bakteri dari lingkungan untuk mencapai otak Anda. Neuron menangkap bau dan mengirim sinyal ke pusat bau di dasar otak, yang dikenal sebagai bola pencium. Sinyal diteruskan ke bagian tempat penyimpanan memori dan terkait kemampuan berpikir. Sinyal lain kemudian menyebar ke daerah yang berbeda di seluruh otak, kata Marie-Elyse Lafaille-Magnan, yang meneliti hubungan antara indra penciuman dan kemungkinan penyakit Alzheimer di McGill University di Montreal.
Kenyataannya, pada otopsi, periset telah menemukan kaitan otak dengan penyakit Alzheimer, Parkinson, dan bentuk demensia lainnya yang terkait dengan hilangnya bau. Garis langsung hidung dari lingkungan ke otak bisa berarti bahwa polutan, virus, dan bakteri berjalan melalui saluran hidung untuk mengatur roda penyakit otak dalam gerak. Partikel kecil yang masuk ke otak melalui hidung ini sebenarnya bisa memulai proses munculnya penyakit, kata Richard Doty, PhD, direktur Smell and Taste Centre di University of Pennsylvania Perelman School of Medicine.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa muda yang tinggal di daerah dengan polusi udara berat, mengalami peradangan otak dan penumpukan protein pada otak mereka. Hal yang sama terlihat pada orang dewasa yang lebih tua penderita Alzheimer atau Parkinson.
Mungkin karena itu hidung sangat mungkin diserang oleh virus dan bakteri sehingga sel penciuman bisa beregenerasi. Bahkan sampai usia tua, indera penciuman terus memperbaiki diri.
Perhatian dari kedua indera penciuman dan kemampuan berpikir terkait demensia mungkin diakibatkan oleh kerusakan pada satu bagian otak yang disebut inti basal Meynert. Kerusakan ini bisa jadi karena zat berbahaya mencapai otak melalui hidung, atau bisa juga menjadi proses yang tidak berhubungan.
WEBMD| SALMA HABIBAH |SDJ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini