Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif yang mengandung banyak nutrisi penting sangat baik untuk mendukung ketahanan kesehatan anak. Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya ASI eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang anak perlu terus dioptimalkan," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK, Agus Suprapto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aspek kesehatan pada anak menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian bersama guna mendukung pembangunan sumber daya manusia atau SDM di Tanah Air," ujar mantan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK itu.
Baik untuk antibodi
Dia mengingatkan ASI dengan kandungan nutrisi baik di dalamnya merupakan fondasi dasar pembentuk daya tahan tubuh bayi. ASI memiliki nutrisi yang sangat lengkap yang dibutuhkan dalam rangka memberikan antibodi yang dapat mencegah anak dari berbagai kemungkinan penyakit dan infeksi.
Selain kaya nutrisi baik, ASI juga mudah dicerna oleh bayi dan dapat meminimalkan risiko terjadinya alergi. Pemberian ASI juga dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah stunting dan dapat berefek positif pada kemampuan kognitif dan kecerdasan anak. Menurutnya, program percepatan penurunan prevalensi stunting sangat diperlukan guna mendukung pembangunan SDM berkualitas.
"Hal ini merupakan bagian dari program pembangunan berkelanjutan, salah satunya adalah bertujuan untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing," jelasnya.
Kemenko PMK akan mendorong seluruh kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah untuk terus memperkuat kampanye mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak. Agus menambahkan pada 2024 penurunan stunting diharapkan dapat berada di angka 14 persen sesuai target yang ditetapkan.