Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Populasi kelompok lanjut usia (lansia) di Indonesia terus bertambah sementara perhatian yang diberikan kepada kelompok tersebut masih sangat terbatas. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah lansia pada 2022 diperkirakan mencapai 31,2 juta jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional pada 29 Mei 2023, diluncurkanlah Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta. Kemampuan bergerak merupakan salah satu dari beberapa kapasitas intrinsik yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam kehidupan kelompok lansia karena tidak banyak bergerak cenderung rentan terhadap berbagai penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mobilitas gerak memiliki dampak yang sangat besar terhadap kondisi sarkopenia, yaitu penurunan massa dan kekuatan, fungsi otot, dan kemampuan gerak. Kalau sudah sarkopenia maka lansia jadi gampang rapuh dan sakit serta status fungsional tidak bisa mandiri. Kalau sakit, lama sembuhnya. Jadi, ayo bergerak," kata Ketua Umum Pergemi, Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD.
Tingkatkan kapasitas
Ia pun mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut meningkatkan kapasitas intrinsik dan status fungsional pada lansia merupakan hal penting. Kapasitas intrinsik adalah kemampuan fisik dan mental yang ada di dalam setiap individu. Sedangkan status fungsional berhubungan dengan kegiatan berinteraksi di lingkungan sekitar yang memampukan kelompok lansia untuk bisa memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
"Dalam melihat kesehatan lansia bukan hanya fokus pada penyakit namun yang lebih penting adalah bagaimana bisa meningkatkan kapasitas intrinsik dan status fungsional. Ada beberapa kapasitas intrinsik yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam kehidupan seorang lansia," jelasnya.
Selain mobilitas, beberapa kapasitas intrinsik lain yang perlu diperhatikan dan dikembangkan bagi kelompok lansia di antaranya daya pikir kognitif, vitalitas (status nutrisi), penglihatan, dan pendengaran, serta kemampuan mental.
"GSS Lansia telah diteliti oleh teman-teman dari Divisi Geriatri Penyakit Dalam dan Departemen Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran UI-RSCM bersama Pergemi serta Nestlé. Mari kita menggaungkan manfaat kegiatan senam terhadap kemampuan gerak. Kesadaran setiap individu untuk menjaga kesehatan dan menyiapkan diri adalah hal terpenting," imbaunya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.