KERJA komputer begitu cepat. Tetapi akibat buruk yang mungkin ditimbulkannya begitu lambat dlketahun Sudah lebih dari sepuluh tahun komputer memasuki zaman layar (screen), baru sekarang terbukti bahwa dia rupanya bisa mengakibatkan sakit mata, mengganggu kandungan, dan malahan membuat bayi cacat. Hal ini terlihat dari penelitian belum lama ini yang dilaksanakan di Jepang dan Amerika Serikat, dua negara penghasil komputer terbesar di dunia. Nikkei Computer majalah khusus komputer di Jepang yang melakukan survei terhadap 5.000 pembacanya (2.015 yang menjawab) menemukan 2 di antara 3 orang menderita kelelahan mata, 4 dari 10 orang kejang leher, dan I di antara 5 orang mengeluh sakit mata ringan. Semua karena komputer. Laporan yang dimuat Micro Wave News, yang terbit Maret lalu di AS, melaporkan keadaan yang lebih gawat. Sejak Mei 1979 sampai Juni 1980 ditemukan tujuh wanita yang bekerja dipusat komputer Visual Display Terminal (VDT) pada perusahaan Sears, menderita keguguran. Yang lebih parah dilaporkan menimpa wanita yang bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi: di antara 15 wanita hamil yang bekerja di situ, tujuh orang keguguran dan tiga di antara mereka melahirkan anak cacat. Belum lagi dihitung dua redaktur iklan koran The Neqe York Times yang kena katarak (buram lensa mata) setelah bekerja selama setahun menggunakan VDT. Begitu mendengar berbagai keluhan dari pegawainya tentang kesulitan mereka membedakan warna, di Jepang, Kokusai Programming Service Inc., sebuah perusahaan pembuat piranti lunak di Tokyo, Juni 1982, melakukan riset untuk mengatasi gejala gejala mirip buta warna tadi. Setahun kemudian, perusahaan itu menghasilkan perisai yang bernama office automation glass. Kaca mata komputer ini dibuat dari sejenis plastik warna merah muda dan berfungsi meredam sinar ultraviolet yang disemburkan layar VDT. Sebab, cahaya itulah yang menyebabkan mata rusak. Meskipun belum didukung-penelitian ilmiah, kaca mata ini mendapat sambutan yang ramai. Terutama setelah koran dan televisi menyiarkan manfaatnya. Sejak September yang lalu, kaca mata komputer ini menjadi komoditi yang laris. Sekitar 20.000 pasang sudah terjual di Jepang. Sementara itu, pesanan muncul pula dari Australia, AS, Kanada, Swedia, Jerman Barat, dan Timur Tengah. Sepasang harganya 15.000 yen (sekitar Rp 65.000). Kaca mata itu tentu tak akan menlong wanita yang sedang mengandung. Sejauh ini belum ada laporan bahwa proses cahaya hijau dari layar komputer bisa mengganggu kandungan. Cuma, Kazumi Kenmochi, seorang pengamat masalah teknologi, berkata, "Frekuensi rendah yang memiliki gelombang panjang sampal .15-30 cycle yang terpancar dari VDT tampaknya membelah sel dan menyebabkan keguguran. " Barangkali beberapa keadaan turut menyebabkan penderitaan kaum wanita. Misalnya, seorang operator VDT harus membungkuk sedemikian rupa untuk bisa membaca tulisan yang muncul di layar. Suhu udara hanya sesuai untuk si komputer dan tidak untuk si operator. Menurut koresponden TEMPO di Tokyo, Seiichi Okawa, perusahaan IBM di sana mulai membuat komputer berlayar kuning. Sebab, warna ini dianggap lebih cocok untuk mata ketimbang hijau seperti yang ada sekarang ini. Lantas Departemen Perdagangan dan Industri Internasional Jepang (MITI) juga menentukan batas kurang dari 5 mm Roentgen sebagai standar pembuatan VDT. Untuk mencegah penyakit komputer ini, serikat buruh menuntut istirahat 20 menit untuk tiap I jam kerja. Dan dalam sehari maksimum hanya empat Jam kerja. Berbagai perusahaan di Jepang sudah mengambil langkah perlindungan terhadap karyawannya sendiri. Misalnya Japan Air Lines, yang mempergunakan 2.700 VDT, memberikan kesempatan tiga kali istirahat. Dinding-dinding kantor Juga diubah dari warna putih ke oranye. Karena kebijaksanaan ini, konon, keluhan sakit mata di antara karyawan turun dari 70% menjadi 20%. Entahlah dengan mereka yang sedang hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini