Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyakit Paru-Paru Tersebab Menghirup Senyawa Kimia, Apa Itu Popcorn Lung?

Popcorn lung (Bronkiolitis obliterans) sebutan penyakit paru-paru yang menyebabkan peradangan di saluran udara atau bronkiolus

22 Oktober 2022 | 10.48 WIB

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Popcorn lung (Bronkiolitis obliterans) sebutan penyakit paru-paru yang menyebabkan peradangan di saluran udara atau bronkiolus. Kondisi itu menyebabkan batuk kering terus-menerus dan sesak napas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mengutip Healthline, asal-usul nama penyakit paru-paru itu bermula saat pekerja di pabrik popcorn sakit setelah menghirup bahan kimia berbahaya. Salah satu bahan kimia itu diacetyl yang berakibat popcorn lung. Diacetyl bahan rasa mentega buatan yang ditemukan di popcorn, minuman perasa, karamel, dan beberapa produk susu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Food and Drug Administration (FDA) menganggap diacetyl dianggap aman untuk dikonsumsi, namun berbahaya jika dihirup. Banyak perusahaan makanan telah menghilangkan diacetyl dari produknya. Tapi, senyawa kimia masih ditemukan di banyak rasa rokok elektronik.

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

Popcorn lung kondisi akibat menghirup bahan kimia berbahaya tertentu. Asap beracun dan bahan kimia yang terkait popcorn lung tidak hanya pabrik atau rokok elektronik. Bahan kimia lain yang menyebabkan popcorn lung saat dihirup seperti klorin, amonia, sulfur dioksida, nitrogen dioksida.

Gejala popcorn lung sering terjadi dua pekan hingga delapan pekan setelah sakit atau terpapar bahan kimia berbahaya, partikel, atau asap beracun. Setelah gejala kambuh kondisi akan sering terjadi secara teratur. Namun gejalanya tidak berkala seperti asma.

Gejala lain mungkin termasuk penyakit seperti flu yang disertai demam. Kondisi kelelahan penurunan berat badan, iritasi mata, kulit, mulut, atau hidung, jika tersebab paparan bahan kimia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus