Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat musim kemarau, potensi dehidrasi kerap dikhawatirkan. Terik matahari dan suhu yang panas bisa membuat cairan tubuh hilang dengan cepat, namun ternyata dehidrasi juga bisa terjadi saat musim hujan, meski dalam cuaca yang relatif lebih dingin dehidrasi juga dapat terjadi.
Melansir dari laman The Health Site, bukan tidak mungkin pada musim hujan seseorang bisa mengalami dehidrasi. Meskipun pada musim hujan tubuh mungkin tidak mengeluarkan keringat seperti di musim panas, tapi kelembapan selama musim hujan menyerap banyak air dari tubuh.
Konsultan penyakit dalam di Rumah Sakit Columbia Asia, Sunil Havannavar, menjelaskan bahwa dehidrasi bisa saja menyerang siapapun yang mengalami kekurangan cairan. Kondisi tersebut dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Saat musim hujan kondisi yang sejuk atau tidak banyak berkeringat mungkin membuat orang-orang tidak terlalu sadar untuk minum. Padahal kebutuhan cairan tubuh tetap sama saja.
Sunil Havannavar mejelaskan bahwa 75 persen tubuh manusia terdiri dari cairan. Saat cairan tubuh hilang atau berkurang maka cairan tersebut harus cepat diganti dengan konsumsi air putih atau minuman yang menyehatkan. Orang dewasa membutuhkan antara dua hingga tiga liter cairan per harinya. Jumlah ini harus dipenuhi untuk menjaga kondisi tubuh yang normal.
Saat terjadi penurunan konsumsi air putih tiga hingga empat persen dari total mungkin tidak akan berpengaru apa-apa, kemudian pada tahap selanjutnya kekurangan yang mencapai lima hingga delapan persen akan membuat seseorang mengalami kelelahan hingga pusing. Ketika seseorang kehilangan sepuluh persen total air dalam tubuh akan menyebabkan kemuduran fisik dan psikologis yang disertai rasa haus yang parah.
Penyebab lainnya orang rentan terkena dehidrasi saat musim hujan ialah karena karena tubuh mengeluarkan terlalu banyak cairan. Melansir dari rumah sakit Ciputra kondisi seperti diare dan buang air kecil merupakan dua penyebab umum dehidrasi yang dapat terjadi pada musim hujan.
Saat orang mengalami diare tubuh akan mengeluarkan banyak cairan. Melansir dari laman rumah sakit Universitas Andalas, diare ditandai dengan meningkatnya buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tinja yang lebih cair dan terkadang disertai demam atau kram pada perut. Diare dapat terjadi saat Anda bersentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi saat Anda habis dari kamar mandi. Kekurangan cairan yang terjadi saat terjadinya diaera jika tidak segera diganti maka tubuh akan kekurangan cairan secara drastis sehingga menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Selain itu, pada saat cuaca dingin di musim hujan tubuh juga sering memicu orang untuk buang air kecil secara berlebihan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi jumlah cairan di dalam tubuh. Sehingga akan menyebabkan terjadinya dehidrasi. Selain cuaca yang dingin buang air kecil berlebihan juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol, memiliki penyakit diabetes, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
Tips Mencegah Dehidrasi Pada Musim Hujan
Dehidrasi dapat menyebakan gejala-gejala yang dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman hingga gejala kronis. Dilansir dari Ciputra Hospitals, pada kasus dehidrasi ringan, penderita dapat mengalami mulut kering, lelah, lesu, otot terasa lemah, kulit kering, pusing dan sakit kepala, penurunan frekuensi buang air kecil, dan rasa haus yang meningkat. Pada kondisi dehidrasi berat, gejala yang dirasakan semakin membahayakan tubuh, di antaranya rasa haus berlebihan, detak jantung meningkat, tekanan darah rendah, ritme napas lebih cepat, demam, mata cekung hingga elastisitas kulit menurun.
Untuk mengindari diri dari dehidrasi terutama saat musim hujan ada beberapa tips yang adapat dilakukan di antaranya minum air putih yang cukup dan mengurangi konsumsi kafein atau minuman manis. Selain itu Anda juga dapat mengonsumsi obat-obatan yang dapat menghindari penyakit penyebab dehidrasi seperti obat diare.
Pilihan Editor: Kurang Tidur Berisiko Dehidrasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini