Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya tumbuhnya jerawat dikaitkan produksi minyak atau sebum yang bercampur sel kulit mati dan bakteri yang menyumbat pori kulit. Mengutip Byrdie, jerawat tergolong menjadi dua, yaitu noninflamasi dan inflamasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa orang menganggap kondisi kulit seperti milia dan jamur folikulitis malassezia juga sebagai jerawat. Tapi keduanya bukan tergolong jerawat. Milia terkadang keliru diartikan sebagai jerawat karena munculnya benjolan kecil berwarna putih atau kuning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Milia memang kumpulan jaringan yang mengeras, tapi keratin tidak bisa pecah seperti jerawat. Sedangkan jerawat jamur tumbuh di pori yang lembap kulit berkeringat dan sering bergesekan, Kondisi itu rentan menyumbat pori.
Jerawat Noninflamasi
Mengutip GoodRx Health, ahli kesehatan kulit Megan N. Freeland menjelaskan, komedo putih muncul saat pori kulit tersumber keseluruhan. Komedo putih tidak bisa dihilangkan dengan cara menekan, jadi sebaiknya tidak mencoba memecahkan sendiri.
Sedangkan komedo hitam terlihat di permukaan kulit. Perawatannya sama dengan perawatan untuk komedo putih, sebaiknya tidak menggunakan strip pori untuk mengeluarkannya. Strip pori hanya memperbaiki sementara, perawatan ini merusak lapisan atas kulit bahkan memperburuk jerawat.
Jerawat Inflamasi
Benjolan merah kecil yang terbentuk ketika minyak atau sel kulit mati berlebihan menyumbat pori dan bercampur dengan bakteri atau papula. Apabila isi pori ini keluar, maka bakteri membuat lesi meradang.
Berbeda dengan pustula, benjolan kecil bagian tengah berwarna putih dan kulit merah yang meradang di sekitar dada, wajah, atau punggung. Tidak seperti papula, pustula mengandung cairan kekuningan yang mengandung nanah. Memencet pustula memperparah penyebaran bakteri. Sebab, hanya dokter yang bisa mengeringkan pustula secara aman.
Adapun jerawat nodul terdiri atas benjolan berwarna merah yang jauh di bawah permukaan kulit. Jerawat ini tersebab bakteri Cutibacterium acnes yang menyebabkan infeksi yang menyakitkan jauh di dalam pori.
Kista bentuk jerawat yang paling parah merupakan hasil dari infeksi jauh di dalam kulit. Kista bisa berukuran besar, merah, meradang, nyeri, dan berisi nanah. Kondisi ini yang menyebabkan jerawat kistik.
BALQIS PRIMASARI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.