Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perlukah Balita Mengonsumsi Susu Pertumbuhan ?

Anak usia dini yang minum susu membantu anak untuk menunjang pertumbuhan. Misalnya menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu pembentukan imun, mendukung kecerdasan otak dan menjaga kulit.

16 Januari 2023 | 15.34 WIB

Kim Anatra memberi makan putrinya yang berusia 5 bulan, Sienna, sebotol susu formula dari kaleng terakhir keluarga saat mereka berjuang untuk menemukan susu formula di tengah berlanjutnya kelangkaan susu formula bayi dan balita secara nasional, di Houston, Texas, AS, 19 Mei 2022. REUTERS/Callaghan O'Hare
Perbesar
Kim Anatra memberi makan putrinya yang berusia 5 bulan, Sienna, sebotol susu formula dari kaleng terakhir keluarga saat mereka berjuang untuk menemukan susu formula di tengah berlanjutnya kelangkaan susu formula bayi dan balita secara nasional, di Houston, Texas, AS, 19 Mei 2022. REUTERS/Callaghan O'Hare

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Anak di atas usia dua tahun dibolehkan mengonsumsi susu pertumbuhan. Hal itu akan membantu anak untuk menunjang pertumbuhan. Misalnya menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu pembentukan imun, mendukung kecerdasan otak dan menjaga kulit.

Susu pertumbuhan biasanya dikonsumsi anak-anak dalam bentuk cair atau bubuk. Bahan dasarnya adalah susu sapi tanpa modifikasi komposisi seperti suplemen asam lemak, mikronutrien atau zat lain yang berpotensi memberikan efek gizi, seperti probiotik, prebiotik atau simbiotik.

Baca : Sudah Dapat ASI ? Perlukah Memberi Minum Air Putih Kepada Bayi ?

Menurut laman paudpedia.kemendikbud.go.id, idealnya balita usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan 360 mg kalsium setiap hari.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setidaknya anak perlu mengonsumsi 100 ml susu dan 100-125gr produk susu seperti susu, yoghurt atau keju. 

Sedangkan anak usia 4 hingga 10 tahun,  membutuhkan 450-500mg kalsium per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setidaknya anak mengonsumsi susu 130-150 ml susu.

Meski begitu, sebuah studi yang diadakan Helen Keller International (HKI) di Bandung mengungkapkan bahwa kebanyakan susu pertumbuhan di Indonesia dikategorikan tidak sehat berdasarkan Model Nutrient Profiling dari Food Standars Agency (FFA) Inggris. Ini karena kandungan gulanya sangat tinggi, bahkan bisa lebih dari satu jenis.

Nutrition Program Manager HKI di Indonesia, Dian N. Hadihardjono menjelaskan bahwa untuk menjaga anak dari kemungkinan terburuk minum susu, biasakan membaca label dan sesuaikan dengan kebutuhan anak. Jika yang diperlukan hanya nutrisi susu, tanpa ada tambahan vitamin dan mineral, pilih yang kandungannya minimal.

NOVITA ANDRIAN 

Baca : Mengapa Ada Tambahan Unsur Gula dalam Susu Formula ? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus