Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim Slank? Pecinta musik Tanah Air tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok pemain drum di grup band legendaris Slank itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenal kilas balik tentang Bimbim Slank, pada tahun 1990-an, ia sempat terjerat penggunaan obat terlarang, putaw. Untungnya di tahun 2000-an, Bimbim pun pulih dan lepas jeratan narkoba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan pengalamannya, Bimbim pun membagikan beberapa tips kepada generasi muda agar tak terjerumus ke pengalaman buruk itu. Pertama, ia mengingatkan tentang pentingnya memilih teman.
“Dulu saya mencoba pakai obat terlarang itu karena pengaruh pergaulan. Dari pengalaman saya, harapannya anak-anak muda memperbaiki lingkungannya. Kalau kita punya perkumpulan yang tidak membawa pada hal positif, sebaiknya ditinggalkan saja,” katanya dalam webinar bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 14 Juli 2020.
Bimbim juga mengingatkan tentang pentingnya bekali diri dengan ilmu seputar obat-obatan terlarang. “Dulu karena kemajuan internet dengan segala informasinya belum mumpuni, saya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Sekarang dengan segala yang terjadi di dunia, harusnya anak muda bisa membekali diri agar tak terjerumus,” ujarnya.
Namun, pria berusia 53 tahun itu juga menyarankan agar memilih informasi dengan benar. Sebab tak jarang hoaks beredar di tengah penggunaan teknologi. “Saya masih banyak mendengar kalau pakai narkoba bisa mengencerkan otak dan menjadi semakin kreatif, itu salah. Justru yang ada semakin stres dan sakaw (sakit karena putaw),” jelasnya.
Terakhir, Bimbim tak lupa mengimbau agar para remaja selalu menyibukkan diri dengan kegiatan yang membangun. Hal tersebut secara khusus dilakukan saat sedang penuh tekanan. “Kalau kita sedang stres, lebih baik lakukan hobi dan mendekatkan diri dengan keluarga. Jangan sampai teralihkan dengan bujukan narkoba,” tuturnya.