Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pesan Pelatih untuk Penggemar Olahraga Lari

Buat penggemar olahraga lari, terutama pelari pemula, simak pesan pelatih berikut agar berlari tak membahayakan kesehatan.

12 Juli 2022 | 19.53 WIB

Ilustrasi tidur/Phillips
Perbesar
Ilustrasi tidur/Phillips

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas tidur yang baik termasuk yang perlu diperhatikan sebelum memulai olahraga lari pagi. Begitu menurut pelatih dan pelari senior Hendri Pardede.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sebetulnya setiap pelari harus punya kesadaran sendiri untuk aware tentang kesehatan, dimulai dari ketika dia bangun pagi. Kalau bangun pagi merasa keliyengan, artinya deep sleep-nya kurang," jelas Hendri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menjelaskan tidur juga merupakan salah satu bagian dari latihan. Namun, poin ini banyak dilewatkan orang sebelum olahraga, terutama berlari. Jika tidak memiliki kualitas tidur yang baik, kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung yang tinggi. Apabila dipaksakan untuk berlari, Hendri mengatakan kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian.

"Jadi kalau harus bangun pagi sebelum lari atau latihan, pastikan ketika bangun kita sehat, segar karena ingat, dalam berlari, tidur juga bagian dari latihan. Banyak pelari miss di sini. Mereka kurang tidur tapi latihan. Akhirnya heart rate-nya tinggi. Enggak heran banyak yang jantung segala macam," kata Hendri. "Ini yang harus kita sosialisasikan. Tidur itu bagian dari latihan. Kalau begadang bahaya. Jangan lari besoknya. Nanti bisa keliyengan, heart rate-nya bisa tinggi." 

Selain kualitas tidur yang baik, sebelum memulai latihan lari Hendri juga menyarankan untuk melakukan peregangan awal serta pemanasan. Kemudian, melatih gerakan kaki, tangan, hingga mengatur napas juga perlu dilakukan sebelum berlari.

Ia juga berpesan untuk pelari pemula untuk berlari nyaman saja. Lari nyaman artinya jangan terlalu dipaksakan napasnya. Jadi, joging aja. 

"Pelari rekreasional sama pelari atlet itu beda. Walaupun berkompetisi, kita harus menjaga safety. Kita harus tahu bagaimana tubuh kita. Jadi, pesan saya selalu running with your own pace, dan kedua listen to your body. Jadi, kalau sudah merasa tubuh mulai engap, mungkin bisa menurunkan kecepatan berlari," jelasnya.

Hendri menjelaskan kesalahan yang umumnya dilakukan pelari pemula saat lomba adalah memulai dengan kecepatan penuh. Hal tersebut justru dapat membuat tubuh lebih cepat kehilangan tenaga.

"Jadi, pelan-pelan dulu baru mempercepat. Tubuh itu sebenarnya kayak mesin diesel. Pelan-pelan dulu, tubuh sudah mulai panas, tambah kecepatan pelan-pelan. Itu mungkin tips untuk para pelari pemula. Jangan ngebut di awal, tapi di tengah-tengah mogok," jelas Hendri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus