Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki pikiran yang positif tentu saja bagus untuk kesehatan Anda. Namun ternyata berpikir positif dan menghormati kehidupan lanjut usia ( lansia ) bisa membuat Anda memiliki umur lebih panjang.
Baca: Facebook Berpengaruh Positif pada Para Lansia, Ini Penelitiannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli Epidemologi dari Yale School of Public Health, Amerika Serikat, Becca Levy menemukan bahwa sebenarnya orang yang berpandangan positif tentang lansia bisa hidup 7,5 tahun lebih lama dibanding mereka yang berpikir negatif. Levy meneliti pengaruh kuat stereotip umur selama puluhan tahun. Dia memulainya pada 1990-an. Awalnya hanya dugaan: kalau lansia dihormati di sekelompok masyarakat, mungkin citra diri mereka juga akan baik. "Hal itu berpengaruh pada fisiologi, lalu kesehatan mereka," ujar Levy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dugaan awal Levy terbukti. Selama dua setengah dekade terakhir, ia dan ahli-ahli yang ada setelahnya menemukan fakta ini: mereka yang memiliki pandangan positif soal menjadi tua hidup lebih panjang dan menjalani masa tuanya dengan lebih baik. Orang-orang itu tidak rentan terhadap depresi dan kecemasan. Mereka juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan pulih lebih cepat dari penyakit. Kemungkinan mereka mengalami demensia dan gejala Alzheimer pun kecil.
Survei dan analisis Orb menunjukkan, pengaruh persepsi di atas juga bisa dilihat di berbagai belahan dunia. Orang-orang tua di negara-negara dengan skor respek tinggi terhadap lansia mengakui, mereka punya kesejahteraan mental dan fisik yang lebih baik dibandingkan kelompok umur lain di negara mereka (data ini ada di Organisation for Economic Co-operation and Development, United Nations, dan lain-lain). Di negara-negara itu pula, berdasarkan survei Orb, diakui bahwa tingkat kemiskinan orang-orang di kelompok umur di atas 50 tahun lebih rendah daripada kelompok yang lebih muda.
Baca: Simak Kebutuhan Nutrisi Anda pada Usia 40-60an
Survei mandiri Orb yang menjadi dasar analisis di atas dilakukan dengan 150.428 responden di 102 negara, termasuk Indonesia pada 2018. Selain itu, Orb juga menggunakan data survei yang sudah tersedia, yakni World Values Survey (2014) dan European Social Survey (2016).
Survei-survei di atas meminta responden menilai sikap masyarakat mereka terhadap lansia. Pertanyaannya: Seberapa besar respek yang diberikan kepada lansia di negaramu? Responden diminta memberi nilai angka dalam skala 1 (respek yang sangat rendah) ke 5 (sangat tinggi). Survei-survei itu juga mengumpulkan data dasar demografi dan sosial responden, seperti umur.
Baca: Rutinitas Sehat bagi Lansia agar Tidak Pikun
Dalam skala 1 sampai 5, skor rata-rata global adalah 3,75. Sementara, di masing-masing negara, skor rata-rata mereka berkisar antara 2,75 sampai 4,8.