Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Punya Pasangan Beda Usia Jauh, Kenapa Selalu Wanita yang Disorot?

Pihak perempuan selalu yang lebih disorot jika punya pasangan beda usia jauh, baik lebih muda maupun lebih tua. Apa kata pakar?

5 Maret 2024 | 14.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kisah cinta Presiden Prancis Emmanuel Macron paling menyita perhatian. Emmanuel Macron menikah dengan mantan gurunya, Brigitte Trogneux yang lebih tua 25 tahun darinya. Brigitte merupakan guru sastra Prancis di SMA Jesuit tempat Macron belajar. Di luar kelas, Brigitte juga membimbing kelompok teater yang diikuti oleh Macron. Pasangan itu kemudian menikah pada 2007. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap ada perempuan yang punya pasangan jauh lebih muda, berbagai komentar pun langsung mengalir dan tak sedikit yang negatif. Bukan hanya di kalangan pesohor tapi juga orang biasa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Contoh teranyar adalah bintang TV dan perancang busana Kristin Cavallari, 37 tahun, yang mengencani Mark Estes yang 13 tahun lebih muda. Sebelumnya aktris Olivia Wilde jadi sorotan karena menggandeng Harry Styles, mantan personel One Direction, dengan beda usia 10 tahun, meski kini sudah berpisah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada pula penyanyi Shakira dengan pesepakbola Gerard Pique, juga berbeda umur 10 tahun, dan kini sudah berpisah. Dan yang sangat menyita perhatian tentu saja presiden Prancis Emmanuel Macron yang menikah dengan mantan gurunya, Brigitte, dengan beda usia hampir 25 tahun.

Dan seperti yang sudah sering terjadi, pihak perempuan selalu yang lebih disorot jika punya pasangan beda usia jauh, baik lebih muda maupun lebih tua. 

"Selalu wanita yang diserang dan dikritik. Jika pasangan lebih tua, disebut hanya ingin uangnya. Kalau pasangan lebih muda, disebut alasannya seks. Selalu perempuan yang diserang bila tak bisa mendapat pasangan sebaya," ujar pelatih hubungan Janet Morrison kepada USA Today.

Kristin Cavallari. Foto: Instagram

Media pun berperan besar dalam hal ini. Mereka kerap menyebut pria lebih tua "kaya, stabil, berkuasa," sementara si wanita kerap disebut "piala bergilir atau hanya modal tampang". Sementara bila perempuan mengencani laki-laki yang jauh lebih muda dinilai menyimpang dari norma yang sudah dikenal selama ini, bahwa laki-laki harus lebih tua.

Menurut psikolog dengan spesialisasi perempuan, Sarah Hill, pendapat publik seperti itu juga cenderung menekan seksualitas wanita. Jika laki-laki yang beranjak tua disebut lebih berpengalaman, lebih bijaksana, dan ekonomi lebih stabil. Ironisnya, pandangan seperti itu tak disematkan pada wanita, yang lebih sering dicap sebagai ibu dan anak.

"Lebih muda dianggap lebih cantik menurut masyarakat jadi mereka pun cenderung cerewet bila ada wanita punya pasangan yang lebih muda," ungkap Morrison.

Masyarakat dinilai lambat memahami hubungan  pasangan beda usia dan selalu mengasumsikan hubungan wanita yang lebih tua dengan pria lebih muda pasti akan gagal atau mungkin ini hanya konsekuensi krisis paruh baya.

"Anda harus percaya dengan hubungan yang dijalani. Faktor eksternal terbesar yang paling mempengaruhi hubungan ini bukan umur tapi respons dan penerimaan orang terhadap hubungan ini," tegas Morrison.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus