Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gatal-gatal merupakan hal lumrah yang sering dialami oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak semakin parah maka rasa gatal harus diatasi dengan cara yang benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rasa gatal yang timbul di permukaan kulit biasanya muncul dari tingkat yang ringan hingga parah dan memberikan ketidaknyamanan bagi orang yang merasakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatal-gatal bisa disebabkan dari berbagai hal mulai dari gigitan serangga, iritasi, bulu binatang, hingga beragam penyakit. Gatal-gatal biasanya muncul dengan tanda kemerahan di beberapa bagian kulit, bisa juga disertai bintik-bintik atau bentol.
Ketika merasa kulit gatal, orang-orang cenderung menggaruk bagian kulit hingga kemerahan atau bahkan luka. Padahal hal tersebut tidak dianjurkan oleh dokter atau ahli kesehatan.
Dinukil dari laman rsudibnusina.gresikkab.go.id, garuukan pada kulit yang gatal dapat mengakibatkan lecet sehingga menimbulkan bekas garukan/kuka, kulit mengalami penebalan, dan yang terparah terjadi infeksi sekunder yang ditandai dengan pembengkakan dan keluarnya cairan, bahkan bernanah pada kulit gatal yang terinfeksi dan dapat disertai demam. Jika ini terjadi, tentunya akan semakin membuat tidak nyaman bagi penderitanya.
Selain itu, perlu diwaspadai pula gatal-gatal tanpa sebab yang bisa jadi merupakan tanda penyakit diabetes.
Dilansir dari Healthline, penderita Diabetes lebih rentan dengan gatal-gatal daripada orang lain. Diabetes yang tidak terdiagnosis dan peningkatan gula darah juga dapat merusak serabut saraf di seluruh tubuh.
Kerusakan inilah yang bisa menyebabkan rasa gatal. Selain itu, kerusakan pembuluh darah akibat peningkatan gula darah dapat mengurangi sirkulasi pada anggota tubuh. Hal ini dapat mengeringkan kulit sehingga menyebabkan gatal dan mengelupas.
Namun secara umum, jika gatal-gatal masih baru dirasakan atau belum parah, ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk mengatasinya secara mandiri:
1. Kompres air dingin
Dilansir dari Antaranews, pakar dermatologi dan venereologi dr. Amelia Setiawati Soebyanto merekomendasikan orang-orang mengompres air dingin kulit yang gatal ketimbang menggaruknya.
"Kita bisa kompres atau masukkan air dingin ke botol kaca kemudian digulung-gulungkan (ke kulit yang gatal). Itu akan mengurangi gatal karena gatal akan tercampur sama rasa dingin," kata Amelia, dikutip dari Antaranews.
Menurutnya penggunaan air dingin juga lebih tepat daripada air panas. Jika menggunakan air panas terutama untuk mandi dalam meredakan gatal, dapat membuat kulit menjadi lecet dan setelahnya justru memperparah rasa gatal.
2. Menghindari atau meminimalisir pemicu gatal
Gatal-gatal juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan seperti polusi udara atau penggunaan air yang kotor.
Oleh karenanya, agar gatal-gatal tidak semakin parah bisa dicegah dengan membersihkan kulit minimal dua kali sehari (mandi) dengan sabun yang lembut.
Selain itu bisa juga ditambahkan dengan penggunaan pelembap setelah mandi dan penggunaan tabir surya, serta penggunaan masker apabila beraktivitas di luar.
3. Menggunakan krim/salep hingga obat antihistamin
Jika gatal yang dirasakan mulai parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari maka diperlukan penggunaan obat yang lebih manjur untuk mengatasinya.
Biasanya gatal-gatal dapat diredakan dengan menggunakan krim/salep anti gatal yang bisa didapatkan di apotek. Selain itu, mengkonsumsi obat antihistamin juga dikenal ampuh untuk mengatasi gatal.
Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat gatal tak bisa disamakan setiap orangnya, karena kondisi atau tingkat kegatalan yang dialami berbeda-beda. Oleh sebab itu, langkah yang paling tepat adalah segera menemui dokter jika rasa gatal atau gatal-gatal dirasa tak kunjung membaik.
Pilihan editor: 5 Penyebab Payudara Terasa Gatal
