Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Resep Buat Di Hamil Muda

Hamil muda merupakan masa yang sangat rentan, karena pada saat ini terbentuk otak, jantung dan anggota tubuh lain. berbagai jenis obat-obatan bisa mengakibatkan cacat. (ksh)

26 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEADAAN peranakan dan lingkungan di luar ibu yang sedang mengandung merupakan faktor penting yang sedang dijajaki para ahli untuk membuka tabir penyebab cacat. Sampai sekarang yang diketahui, cacat terutama disebabkan oleh faktor luar, karena penyakit dan obat-obatan. Termasuk di dalamnya radiasi dan zat-zat kimia yang dimakan oleh seorang ibu yang lagi mengandung. Campak (German measles) merupakan penyakit yang kemungkinan besar membuat bayi cacat. Itulah makanya ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk vaksinasi campak. Jika seorang ibu terserang campak ketika sedang mengandung 3 bulan, infeksi penyakit ini bisa menyebabkan bayinya buta, tuli dan rusak jantungnya. Malahan bisa membikin cacat otak dan sistem syaraf. Umumnya penyakit ini menyerang 1 sampai 3 dari tiap 1000 wanita hamil. Tapi jika terjadi epidemi penyakit ini bisa mengganas dan mencekam 30 dari tiap 1000 wanita hamil. Ratu Juliana dari Negeri Belanda terserang penyakit ini ketika ia mengandung putrinya yang keempat, Marijke, yang lahir di tahun 1947. Matanya rusak dan telinganya tuli, meskipun penderitaan anak itu tertolong berkat bantuan tim dokter ahli. Cacat yang terjadi karena campak ini berlangsung karena virus yang sangat halus merembes, kemudian menembus, ari-ari dan mendekap janin. Untunglah tidak semua ibu yang terserang campak biasa akan melahirkan anak cacat. Hanya 20% penderita campak melahirkan anak cacat. Lebih-kurang 50% dari ibu penderita campak mengalami keguguran, karena dirusak penyakit itu sendiri. Bahwa radiasi menyebabkan cacat, nyata sekali kelihatan dari anak-anak yang lahir ketika bom atom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Malang sekali anak-anak Jepang di sana lahir dengan kepala yang terlalu kecil. Perkembangan mental mereka terganggu dan pertumbuhan tubuh mereka begitu lamban. Sedangkan yang menyangkut obat-obatan nampaknya cukup mencemaskan Sekitar 400 macam obat-obatan yang dipakai sekarang ini di seluruh dunia, diketahui bisa menyebabkan cacat dalam percobaan binatang. Obat antibiotika tetracycline kalau diberikan kepada seorang ibu yang sedang hamil tua, akan mengakibatkan tulang anaknya berwarna kuning dan kerusakan pada gigi. Obat anti leukemia aminopterin akan menyebabkan cacat yang parah. Itulah makanya seorang ibu dianjurkan untuk tidak mengandung selama dalam perawatan obat ini. Begitu pun obat yang berhubungan dengan haid dan permulaan kehamilan (obat tes kehamilan duogynon) bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan sistem pembuluh darah. Orang awam di sini menggunakan obat ini dengan tujuan menggugurkan kehamilan. Padahal sebenarnya gunanya hanya mengatasi gangguan sekunder pada haid. "Duogynon bagi orang yang sudah hamil akan mempengaruhi kandungannya hingga mungkin mengakibatkan cacat pada bayi," ulas dr. Farid A. Moeloek, ahli kandungan di Klinik Raden Saleh, Jakarta. Obat tersebut sudah ditarik dari pasaran. Ia sendiri mengaku masih menggunakan tablet tes kehamilan lain untuk tujuan diagnosa pada pasien yang lewat pemeriksaan benar-benar terlambat haid karena indikasi penyakit, bukan karena hamil. Seorang peneliti dari Bangkok, Dr Praputt Siripoonya, guru besar mengenai penyakit anak-anak dari Universitas Mahidol, dalam majalah kedokteran Mother & Child, September-Oktober 1979, menyebutkan sekitar 100 obat-obatan yang bisa menyebabkan cacat bayi kalau ibu mereka meminumnya ketika hamil. Obat-obat itu terutama antibiotika, penenang dan hormon, termasuk pil anti-hamil yang katanya bisa menyebabkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Tentu saja, kalau terjadi kebocoran bagi ibu yang masuk KB. Tak bisa dilupakan obat penenang Thalidomide yang dipasarkan antara tahun 1957 sampai 1961. (Secara resmi obat ini tidak pernah diizinkan masuk ke Indonesia). Pemasarannya yang cukup luas ketika itu mengakibatkan lahirnya 7.500 bayi cacat. Lima ribu di antaranya masih hidup dengan menyedihkan, terutama di Republik Federasi Jerman. SALAH seorang korban adalah Antje Kratz yang sekarang sudah berusia 17, berparas manis, bersuara lembut dan bersemangat. Untunglah sekalipun tidak punya lengan prestasinya di bidang atletik, terutama berenang, mengagumkan banyak orang. Kemampuannya di bidang senirupa juga menonjol hingga dia bertekad untuk kelak mencari nakah dengan kegiatan itu. Untung pula di Jerman sekarang ini telah dibuat mobil khusus untuk korban Thalidomide. Mobil ini dapat dikemudikan tanpa lengan dan pintunya membuka kalau disentuh lutut. (TEMPO 2 Juni 1979). Itu di Jerman. Bagaimana pengaruh jamu-jamuan terhadap janin belum pernah diteliti di Indonesia. Untuk mengetahui kebenaran pengaruh Super Heporine Capsules terhadap bayi, ada yang mengusulkan supaya diadakan penelitian retrospektif. Maksudnya mengadakan penelitian dengan menyampaikan pertanyaan kepada ibu dari anak-anak cacat, apa yang mereka makan selama mengandung. Seperti dikatakan dr Iwan Darmansjah, kepala bagian farmakologi FKUI, Jakarta kita perlu membuat catatan terhadap ribuan wanita hamil sekarang ini yang memakan SHC. Dari penelitian ini kemudian dikembangkan pula pada penelitian terhadap binatang di laboratorium. "Sebab untuk melakukan percobaan klinis terhadap Super Heporine sudah tak mungkin. Tidak etis, karena sudah adanya kecurigaan jamu itu membuat cacat," urainya. Selain obat-obatan (mungkin juga jamu) kebiasaan pun memainkan peranan dalam keselamatan bayi. Merokok misalnya bisa mengakibatkan bayi lahir terlalu pendek dan ringan. Ibu-ibu yang merokok bisa pula menyebabkan bayinya nanti menderita sakit jantung bawaan. Dalam menghadapi wanita hamil, para dokter sangat hati-hati ketika menuliskan resep. Mereka mempertimbangkan betul-betul kegunaan sesuatu obat dibandingkan dengan akibat kejam yang mungkin ditimbulkannya. Terutama dalam menghadapi seorang ibu yang baru hamil. Sebagaimana disepakati oleh para ahli manusia mulai berkembang pada usia 8 minggu pertama dalam kandungan. Begitu terjadi pembuahan, secara perlahan-lahan terbentuklah otak dengan segala sistem syarafnya, saluran pencernaan, jantung 8 pembuluh darah dan paru-paru. Ini saat paling kritis. Masa yang amat rawan terhadap kemungkinn terjadinya cacat pada bayi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus