Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Suami, Ambil Bagianlah

Kapsul super heporine mengakibatkan bayi cacat dalam kandungan. larangan digunakan oleh wanita hamil dalam bungkusnya menjadi daya tarik wanita terlambat bulan. kaum pria selalu keberatan untuk ber-kb.

26 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEANDAINYA benar kapsul Super Heporine telah mengakibatkan terjadinya cacat pada bayi dalam kandungan, maka ada dua masalah yang timbul. Pertama bahwa obat-obat yang telah diizinkan beredar secara bebas dengan nama "jamu" ternyata tidak sesungguhnya aman. Dalam hal kapsul Super Heporine ini terlihat lebih parah lagi. Khasiat sebagai pendatangkan haid belum pasti, akibat sampingannya ternyata lebih mengerikan. Agaknya sudah saatnya bagi pemerintah untuk membuat ketentuan yang lebih ketat terhadap peredaran "jamu", terutama yang diproduksi secara massal. Paling tidak diperlukan ketentuan yang mengharuskan penelitian dengan percobaan binatang terhadap jamu-jamu yang ditujukan untuk wanita dan kehamilan. Bila pada percobaan binatang, jamu tersebut dapat mengakibatkan timbulnya cacat pada bayi, maka sebaiknya tidak diizinkan untuk diedarkan bagi wanita hamil. Diharapkan para produsen jamu tidak berkeberatan lagi menyerahkan komposisi jamunya secara terperinci dan terus terang kepada pemerintah untuk diteliti. Sebaliknya diperlukan kesungguhan pemerintah untuk melakukan penelitianpenelitian semacam itu dalam usaha mengawasi keamanan obat. Jika benar kapsul Super Heporine telah mengakibatkan cacat pada bayi, tindakan hukum apa kira-kira yang harus dikenakan pada produsennya? Dalam kasus Thalidomide 15 tahun yang lalu pabrik pembuatnya bangkrut karena diwajibkan membayar ganti rugi kepada korban. Super Heporine memang mencantumkan larangan untuk dimakan oleh mereka yang sedang hamil, tetapi bagi ibu-ibu awam sulit untuk mengetahui apakah keterlambatan haidnya itu karena hamil atau karena hal lain. Tergiur Masalah kedua adalah kenyataan bahwa banyak di antara wanita pemakan kapsul Super Heporine itu sebenarnya karena ketakutan kalau hamil. Karena takut kalau-kalau keterlambatan haid itu disebabkan oleh hamil, maka ia berusaha untuk "mendatangkannya". Larangan digunakan oleh wanita hamil seperti yang tercantum dalam bungkus Super Heporine itu justru lebih merupakan daya tarik bagi mereka yang benar-benar ingin membatalkan kehamilannya. Masalah "kehamilan yang tidak diingini" dan usaha "membatalkan kehamilan" ini memang sudah terdapat sejak zaman purba. Tetapi perkembangan norma-norma manusia modern telah membuat usaha semacam itu menjadi tabu. Agama dan hukum negara telah melarang usaha membatalkan kehamilan tersebut. Tetapi sebaliknya, juga norma-norma manusia modern itu pula yang justru meningkatkan kebutuhan untuk membatalkan kehamilan. Masalah hamil karena perkosaan, hamil di luar perkawinan, dan hamil karena kegagalan pencegahan semakin banyak terjadi di lingkungan manusia modern. Bahkan bukan hal yang tidak mungkin bila seorang tokoh saleh di masyarakat akan tergiur melakukan usaha ini bila musibah itu menimpa anaknya, misalnya. Kegagalan pencegahan kehamilan sering terjadi karena penggalakan KB masih lebih ditujukan kepada kaum wanita. Pembudayaan norma keluarga kecil seperti yang dikehendaki GBHN belum terasa di kalangan pria. Sementara dalam masyarakat yang paternalistik ini keputusan terakhir masih berada di tangan pria. Juga dalam hal perencanaan keluarga, persetujuan dari pihak pria selalu masih dipersyaratkan. Tetapi justru pada umumnya pihak suami inilah yang berkeberatan. Ketentuan KUHP yang melarang segala bentuk usaha membatalkan kehamilan membuat kaum wanita mencari usaha secara gelap-gelapan. Dipijat oleh dukun, dikuret oleh bidan atau dokter yang melakukan praktek gelap semacam itu, atau makan jamu seperti yang terjadi dengan kasus Super Heporine tersebut. Cara-cara gelap yang akhirnya lebih mahal serta lebih mendatangkan akibat-akibat buruk. Lebih Aman Cara-cara gelap ini menyulitkan dilakukannya penelitian yang ditujukan untuk melakukan pengamanan bagi kaum wanita. Sulit diketahui berapa banyak yang telah meninggal, infeksi, harus dipotong rahimnya karena terlanjur robek, atau cacat pada bayinya seperti akibat jamu-jamu tadi. Permintaan pembatalan kehamilan ini mungkin akan lebih meningkat lagi dengan perkembangan teknologi kedokteran akhir-akhir ini. Salah satu kemajuan itu adalah kemampuan mendeteksi adanya cacat bawaan semenjak bayi masih dalam kandungan usia muda. Amniosentesis, recombinant DNA engineering melalui pemeriksaan darah, dan ultrasonografi telah memungkinkan para dokter mengetahui apakah bayi dalam kandungan itu akan cacat atau tidak. Akan menjadi godaan yang besar bagi calon ayah dan ibu si bayi untuk membatalkan kehamilan tersebut, terutama karena adanya cacat itu dapat dikenali sejak kandungan masih berusia muda. Adakah ia akan mematuhi KUHP dan membiarkan anaknya lahir dengan risiko anak itu kelak akan menanggung beban cacat seumur hidup dan menjadi beban pula bagi orang lain? Adakah pemerintah yang melarang ia membatalkan kandungan itu akan bersedia menanggung beban tersebut? Godaan akan menjadi lebih besar lagi karena teknik-teknik kedokteran mutakhir memungkinkan usaha pembatalan kehamilan ini dilakukan secara lebih aman. Perkembangan ilmu obat-obatan kini sudah menemukan suatu hormon, prostaglandin, yang dapat digunakan untuk membatalkan kehamilan secara aman tanpa melalui kuret atau sedot. Bahkan konon sampai pun usia kehamilan enaul bulan. Hanya dengan suntikan atau bahkan memasukkannya ke leher rahim, kehamilan akan dibatalkan begitu saja. Sewajar orang haid atau melahirkan. Perkembangan-perkembangan ini perlu dihadapi dengan pemikiran-pemikiran yang realistis, apapun bentuknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus