Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Risiko Makan Berat Tengah Malam dan Dampaknya

Dampak makan malam yang berat tidak hanya terkait dengan masalah berat badan

24 November 2024 | 09.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Makan berat pada saat malam tidak hanya mempengaruhi peningkatan berat badan. Laporan dalam Jurnal Nutrition & Diabetes menjelaskan, dampak makan malam yang berat tidak hanya terkait dengan masalah berat badan, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, bahkan untuk orang, yang tidak memiliki masalah berat badan, dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dampak Makan Tengah Malam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Healthline, riset tim peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya di Spanyol dan Universitas Columbia di Amerika Serikat ini menunjukkan, bahwa makan berat tengah malam mempengaruhi kadar glukosa darah. Meskipun, seseorang tidak mengalami masalah berat badan atau lemak tubuh. Kadar gula darah yang tetap tinggi dalam waktu lama berisiko meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kadar glukosa tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan kronis, yang mempengaruhi peningkatan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik lainnya.

Penurunan aktivitas fisik memicu kebiasaan makan berlebihan, yang cenderung sulit dikendalikan. Hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin, juga dapat terganggu seiring dengan penundaan waktu makan hingga malam. Situasi ini mendorong orang memilih makanan, yang tidak sehat, seperti camilan tinggi gula atau makanan cepat saji, yang akhirnya menambah kalori berlebihan ke dalam tubuh.

Pemimpin penelitian, Diana Diaz Rizzolo menjelaskan bahwa tubuh memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan metabolisme glukosa pada malam. Penurunan sekresi insulin dan berkurangnya sensitivitas sel terhadap hormon ini pada malam, yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian tubuh, menjadi penyebab utama, makan berat pada malam hari bisa berdampak negatif terhadap metabolisme glukosa.

Kebiasaan makan larut malam juga sering kali terkait dengan kebiasaan sambil menonton televisi atau bekerja. Hal ini membuat seseorang tidak menyadari jumlah kalori yang sebenarnya dikonsumsi, dan makan malam menjadi lebih tidak terkontrol.

Konsumsi makanan berat sebelum tidur membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, mengganggu proses tidur yang berkualitas. Mengonsumsi sebagian besar kalori saat sarapan dan makan siang membantu tubuh melakuka  metabolisme makanan dengan lebih efisien.

ANTARA I HEALTHLINE

Pilihan Editor: Kapan Jam Makan Ideal?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus