Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kolorektal kini sudah menjadi perhatian dunia dan mempengaruhi area antara usus besar dan anus. Untuk mencegahnya, Anda tentu perlu memahaminya terlebih dulu sehingga bisa mengambil tindakan antisipatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti jenis kanker lain, deteksi dini sangat penting. Berikut yang perlu diketahui soal penyakit ini menurut Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memahami kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berawal dari sel-sel di usus besar atau rektum dan menjadi jenis kanker nomor tiga yang banyak didiagnosis di dunia, menurut American Cancer Society. Kanker ini biasanya dimulai dengan polip prakanker dan deteksi dini kanker bisa mencegah perkembangannya.
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala umum termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, darah pada kotoran, rasa tak nyaman di perut, kelelahan, dan berat badan turun tanpa sebab. "Kadang tanda pertama kanker kolorektal adalah hasil tes darah yang menunjukkan kadar sel darah merah yang rendah," ungkap American Cancer Society. Penting untuk tidak mengabaikan gejala karena kecepatan tindakan mempengaruhi hasil pengobatan.
Faktor risiko
Risiko terkena kanker kolorektal semakin meninggi pada usia yang lebih tua. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, riwayat pribadi memiliki polip di usus besar, atau penyakit radang usus, gaya hidup seperti pola makan tinggi lemak, kurang bergerak, dan merokok, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC).
Prosedur diagnostik
Kolonoskopi, tes darah pada kotoran, dan sigmoidoskopi biasa digunakan pada deteksi dini, menurut cancer.net. Skrining penting bagi orang dengan faktor risiko dan berusia di atas 50 tahun ke atas.
Pengobatan
Ada berbagai pengobatan kanker kolorektal, termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan kombinasi semuanya, kata Institut Kanker Nasional Amerika Serikat. Operasi bertujuan untuk membuang jaringan kanker dan tambahan prosedur invasif minimal telah mempersingkat waktu pemulihan.
Imunoterapi
Riset kanker terbaru memperkenalkan imunoterapi sebagai pilihan pengobatan yang menjanjikan. Cara kerjanya dengan meningkatkan sistem imun tubuh menyasar dan mengurangi sel-sel kanker, memberi harapan baru untuk melawan kanker ini.
Pencegahan
Meski tak semua kanker kolorektal bisa dicegah, pilihan gaya hidup tertentu bisa mengurangi risiko. Pola makan tinggi serat, rendah lemak, rutin beraktivitas fisik, menghindari tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan, dan rutin melakukan skrining adalah berbagai tindakan pencegahan, menurut Institut Kesehatan Nasional AS.
Pentingnya deteksi dini
Rutin skrining, diikuti perhatian pada gejala, adalah langkah penting deteksi dini. Berkonsultasi dengan pakar juga penting bagi pemilik risiko tinggi.
Pilihan Editor: Ragam Pengobatan Kanker Kolorektal