Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Selain Berenang, Ini Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

Punya asma bukan berarti Anda tidak bisa keluar dan melakukan olahraga. Coba lakukan olahraga mudah ini.

19 Agustus 2020 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Punya asma bukan berarti Anda tidak bisa keluar dan melakukan olahraga. Faktanya, sebuah ulasan tahun 2020 di European Respiratory Journal menemukan, latihan aerobik bahkan dapat meningkatkan pengendalian asma dan fungsi paru-paru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akan tetapi, ada beberapa jenis olahraga yang lebih baik daripada yang lain untuk penderita asma - terutama olahraga yang berdampak rendah dan tidak mengharuskan Anda berada di luar saat udara dingin.

Berikut rekomendasi pilihan olahraga untuk mereka dengan asma seperti dikutip dari Insider, Rabu 19 Agustus 2020.

  1. Berenang
    Berenang bagus untuk penderita asma karena udara yang Anda hirup pada ketinggian air cenderung lembap yang mengurangi hilangnya panas dalam sistem pernapasan Anda. Ini dapat mengurangi bronkokonstriksi, yaitu ketika saluran udara Anda menyempit dan membatasi pernapasan, yang dapat memicu asma.

    Namun, berenang intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko serangan asma dan klorin bisa menyebabkan iritasi saluran napas yang memicu penyempitan saluran udara, kata Direktur Medis Pulmonologi di Lakeland Regional Hospital, Joi Lucas.

    Tapi secara keseluruhan, berenang dengan intensitas rendah dianjurkan untuk penderita asma. Ini berarti berenang kurang dari enam puluh menit dengan kecepatan lambat.

  2. Jalan kaki atau hiking
    Jalan kaki sangat bermanfaat bagi tubuh dan menawarkan banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan, meningkatkan level energi dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Bagi penderita asma, berjalan kaki dan mendaki olahraga yang baik tanpa batas jarak. Olahraga ini dapat dilakukan dengan santai tanpa perlu bernapas cepat, tidak mungkin memicu gejala asma, kata Lucas. Namun, sebaiknya hindari berjalan atau mendaki di iklim dingin, karena udara dingin dapat menyebabkan hilangnya panas dan air dengan cepat dari lapisan saluran napas.

    Hal ini mempersempit jalan napas, mempersulit oksigen untuk mencapai paru-paru dan membatasi aliran darah, menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas. Saat berjalan di luar terutama di cuaca dingin, Lucas merekomendasikan Anda membawa inhaler.

  3. Yoga
    Yoga tergolong olahraga aman yang dapat membantu mengatasi asma, karena gerakannya bisa mengoptimalkan napas dan melibatkan tarikan napas lambat dan gerakan berdampak rendah.

    Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di AYU dan melibatkan lebih dari 250 peserta menemukan yoga dapat meningkatkan kualitas hidup penderita asma, yang mengacu pada kesehatan, kenyamanan, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam berbagai peristiwa kehidupan.

  4. Latihan durasi pendek
    Lucas merekomendasikan olahraga berdampak rendah yang tak perlu dijadikan kompetisi seperti tenis, senam, golf, seni bela diri, anggar, angkat beban dan lari jarak pendek atau menengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus