Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Selain Sinar Matahari, Intip Penyebab Lain Katarak

Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan bahwa terdapat 2,5 persen masyarakat Indonesia mengalami kebutaan akibat katarak.

21 Februari 2019 | 14.40 WIB

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018, menyebutkan bahwa terdapat 2,5 persen masyarakat Indonesia mengalami kebutaan akibat katarak. Angka tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat pertama untuk kasus tersebut di Asia.

Baca: Katarak Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia

Ketua Bedah Refraktif Operasi Katarak Jakarta Eye Center Setiyo Budi Riyanto mengatakan penyakit ini umumnya menyerang masyarakat usia 60 tahun ke atas. Namun, kini pasien katarak usianya semakin muda. Banyak orang yang terserang katarak ketika berusia 50-an tahun.

“Bahkan, sudah ada lumayan banyak dari mereka yang harus operasi katarak di usia 40 tahunan,” katanya dalam acara konferensi pers menyambut hari ulang ke-35 tahun JEC pada Rabu, 20 Februari 2019.

Lalu, apa saja faktor-faktor yang mempercepat timbulkan katarak pada mata seseorang? Menurut dokter Setiyo, faktor utama katarak adalah paparan ultraviolet yang dibawa oleh matahari. Ia lantas menganjurkan agar seseorang senantiasa menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata.

“Kalau melakukan kegiatan outdoor atau sedang menyetir mobil, usahakan menggunakan kacamata. Khususnya kacamata dengan perangkat anti-UV,” katanya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa pemakaian obat tertentu dapat menjadi faktor yang mempercepat katarak lainnya. “Ini meliputi kortikostreoid, chlorpromazine dan obat-obatan phenothiazine lainnya,” katanya.

Jadi, hindari mengkonsumsi obat tersebut apabila memang tidak benar-benar dibutuhkan.

Gula yang tidak terkontrol juga berperan dalam mempercepat katarak. Dokter Setiyo juga menyebutkan bahwa katarak yang diakibatkan oleh komplikasi diabetes terjadi karena adanya penumpukan sorbitol (gula yang terbentuk dari glukosa) di dalam lensa mata. “Tolong hindari makanan yang manis-manis. Khususnya jika Anda sudah tua karena tak hanya menyerang mata tapi organ tubuh lainnya,” katanya.

Dan faktor penyebab terakhir yang disampaikan dokter Setiyo adalah kecelakaan yang mengenai mata. Menurutnya, kecelakaan tersebut dapat memberikan efek kejut dan perubahan perubahan sistem mata. Oleh karena itu, kecelakaan yang menyentuh bagian mata dapat mempercepat timbulkan katarak.

Baca: 4 Tanda Gejala Katarak pada Anak

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus