Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Selena Gomez Mengidap Penyakit Lupus, Simak Jenis Autoimun Lain

Penyakit lupus atau systemic lupus erythematosus merupakan salah satu penyakit autoimun. Selena Gomez adalah pasien penderita penyakit lupus.

13 Maret 2018 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit lupus atau systemic lupus erythematosus merupakan salah satu penyakit autoimun. Salah satu publik figur yang mengidap penyakit ini adalah penyanyi Selena Gomez. Musim panas tahun 2017, Selena Gomez mendapatkan transplantasi ginjal dari sahabatnya, Francia Raisa, untuk menyembuhkan penyakitnya dan operasi pun berjalan lancar. Kini, kedua sahabat itu sudah dapat beraktivitas normal kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit autoimun merupakan kondisi saat sistem imun tubuh menyerang serta merusak jaringan tubuh itu sendiri. Selain penyakit lupus, ada beberapa jenis penyakit lain yang berkaitan dengan penyakit autoimun. Berikut adalah jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem imun tubuh. Baca: Mau Bisnis Optik Anak? Indonesia Bisa Jadi Pasar Besar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Rheumatoid Arthritis

Pada penyakit ini, antibodi yang diproduksi sistem imun tubuh menyerang persendian. Akibatnya, dapat terjadi inflamasi, bengkak, serta rasa sakit pada sendi. Jika tidak diobati, penderita dapat mengalami cedera sendi permanen.

2. Inflammatory Bowel Disease (IBD)

Sistem imun menyerang lapisan usus sehingga menimbulkan beberapa dampak. Di antaranya adalah diare, pendarahan rectum, buang air besar (BAB) tidak teratur, rasa sakit pada abdomen, demam, serta penurunan berat badan.

3. Multiple Scleroris (MS)

Dalam penyakit ini, sistem imun menyerang sel saraf tubuh. Dampaknya, penderita akan merasakan sakit pada tubuh, kebutaan, rasa lemas, koordinasi tubuh yang buruk, serta kejang otot.

4. Guillain-Barre Syndrome

Antibodi yang dihasilkan sistem imun tubuh menyerang saraf yang mengontrol otot kaki. Selain itu, kadang antibodi dapat menyerang otot lengan dan tubuh bagian atas. Akibatnya, tubuh akan menjadi lemah. Baca: Kisruh Deddy Corbuzier - Chika Jessica, Tips untuk Orang Tua Tiri

5. Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathhy

Mirip dengan Guillain-Barre, penyakit ini disebabkan oleh serangan sistem imun pada saraf. Namun, gejalanya lebih parah daripada penderita Guillain-Barre. Agar tidak bertambah parah, penderita harus segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.

6. Diabetes Mellitus Tipe 1

Antibodi oleh sistem imun meneyrang sel yang memproduksi insulin di pankreas. Pankreas adalah organ yang memproduksi hormon insulin yang bekerja untuk mengatur gula darah dalam tubuh. Jika gula darah tinggi, pembuluh darah akan terkena dampaknya, begitu juga dengan jantung, ginjal, dan sistem saraf.

7. Psoriasis

Penyakit ini akan menyebabkan sel kulit bertambah terlalu cepat. Karena itu, akan muncul bercak atau plak di atas permukaan kulit. Selain itu, 30 persen penderita psoriasis mengalami bengkak, rasa kaku, serta rasa sakit pada persendian yang disebut dengan psoriatic arthritis.

8. Grave’s Disease

Sistem imun memproduksi antibodi yang menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid berlebih ke dalam darah (hyperthyroidism). Akibatnya, mata jadi menonjol, berat badan turun, timbul rasa gugup, mudah marah, detak jantung cepat, lemah, serta rambut rapuh. Baca: Perut Suka Kembung? Coba Hindari 8 Kombinasi Makanan Penyebab Gas

9. Hashimoto Thyroiditis

Antibodi dalam tubuh menyerang kelenjar tiroid sehingga perlahan akan menghancurkan sel yang memproduksi hormon tiroid. Kekurangan hormon tersebut disebut dengan hypothyroidism. Dampaknya, tubuh akan merasa kelelahan, konstipasi, berat badan naik, depresi, kulit kering, serta sensitif terhadap dingin.

10. MyastheniaGravis

Antibodi mengganggu kinerja saraf yang membantu otak mengontrol otot. Oleh karena itu, saraf tidak dapat bekerja maksimal sehingga menyebabkan otot lemah, biasanya terjadi pada otot wajah.

11. Vasculitis

Penyakit ini dapat menyerang organ mana pun dalam tubuh sehingga gejalanya beragam, tergantung dari organ yang diserang. Dalam penyakit ini, sistem imun akan menyerang pembuluh darah yang berakibat pada penyempitan arteri serta vena. Seperti yang sudah dikatakan, gejalanya beragam. Namun, gejala umumnya adalah demam, napsu makan berkurang, berat badan menurun, serta hilangnya energi pada tubuh. Baca: Ketika Model Majalah Dewasa Alih Profesi Jadi DJ, Ini Kisahnya

12. Celiac Disease

Penderitapenyakit ini tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Sebab, sistem imun akan menyerangusus yang mengandung kandungangluten sehingga dapat berujung pada inflamasi.

DINI PRAMITA | HEALTH LINE | WEB MD | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus