Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidur merupakan fase istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh, pada saat tidur sel-sel yang telah rusak menjadi proses regenerasi sel itu sendiri. Namun, tak dipungkiri beberapa orang mengalami kesulitan tidur yang biasa disebut insomnia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Healthline, insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur. Orang-orang yang memiliki gejala tersebut tentu saja tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Padahal kualitas tidur sangat berpengaruh besar pada kesehatan mental dan fisik, serta kualitas hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asosiasi Psiakter Amerika (APA) bahkan melakukan studi bahwa sepertiga dari orang dewasa melaporkan gejala insomnia. Dilansir dari laman yang sama, Insomnia terbagi menjadi lima klasifikasi diantaranya.
1. Insomnia Akut yang mengacu kesulitan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek dan biasanya berlangsung kurang dari beberapa minggu.
2. Insomnia Kronis terjadi pada seseorang yang mengalami kesulitan tertidur selama berbulan-bulan
3. Insomnia yang Timbul, biasanya terjadi pada seseorang dikarenakan sebab tertentu misal dikarenakan terlalu banyak minum kafein atau merupakan gejala dari kesehatan mental yang sedang menurun.
4. Insomnia Terpelihara, berupa kesulitan untuk tetap tertidur ketika seseorang sudah tertidur sehingga menyebabkan seseorang bangun terlalu dini.
5. Insomnia Perilaku pada Masa Kanak-kanak, anak-anak kerap mengalami kesulitan tidur dikarenakan jadwal tidur yang secara tiba-tiba berantakan atau kesulitan menyesuaikan diri di tempat baru.
Dengan beberapa klasifikasi tersebut, studi menunjukkan korelasi yang cukup kuat antara insomnia dengan kecemasan. Insommnia yang disebabkan oleh rasa cemas dapat dikaitkan secara dua arah.
Seseorang bisa saja merasa sulit tidur dikarenakan perasaan cemas yang menyelimuti dirinya sehingga menyulitkan dirinya untuk tertidur ataupun seseorang yang mengalami insomnia kronis mengalami rasa cemas dikarenakan tidak bisa tidur.
Dengan kondisi kesulitan tidur yang berhubungan dengan cemas sangat disarankan untuk menemui tenaga psikolog professional dan kemudian menjalankan terapi perilaku kognitif (CBT) yang merupakan cara yang efektif untuk menangani kedua kondisi tersebut.
Langkah-langkah mandiri seperti berikut juga sangat disarankan untuk mengatasi kecemasa yang dapat menyebabkan insomnia.
1. Anda dapat menambahkan makanan yang dapat mengurangi kecemasan dalam asupan harian anda untuk mengurangi rasa cemas
2. Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga sebelum tidur dapat membuat anda merasa lelah sehingga memudahkan untuk tidur
3. Relaksasi juga menjadi opsi selanjutnya yang bisa mengurangi rasa cemas
4. Meluangkan waktu bagi diri sendiri seperti melakukan hobi dan aktivitas yang menyenangkan
Insomnia bukanlah masalah tidur yang sepele. Dengan memahami faktor penyebab dan dampaknya, serta mengadopsi strategi penanganan yang sesuai, kita dapat membantu mengurangi risiko dan memperbaiki kualitas tidur. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika mengalami kesulitan tidur yang persisten untuk mendapatkan bantuan yang tepat.