Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap manusia pasti akan merasakan kepanikan dan rasa cemas jika berada dalam situasi bahaya atau stres. Namun apakah kepanikan ini sama dengan serangan panik?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Nhs Uk, serangan panik adalah gangguan kecemasan di mana penderita secara teratur mengalami ketakutan berlebihan secara tiba-tiba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dengan kepanikan dalam situasi bahaya atau stres, di mana itu adalah hal yang normal. Sedangkan orang dengan serangan panik bisa memiliki perasaan cemas, stres, dan panik setiap saat tanpa alasan yang jelas.
Sebab utama dari serangan panik ini belum bisa dipastikan, tetapi kemungkinannya adalah karena rasa sensitif dalam menanggapi rasa takut.
Dan dalam suatu teori juga dijelaskan bahwa sebab lainnya adalah kepekaan yang berlebihan terhadap suatu hal sehingga membuat otak mengalami tekanan.
Selain itu, melansir dari WebMD gangguan panik ini juga bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:
- Genetik
- Lingkungan tempat tinggal
- Tingak stres yang tinggi
- Pemikiran dan perasaan negatif
Dan beberapa hal yang berhubungan dengan serangan panik seperti:
- Konsumsi alkohol berlebihan. Terkadang menggunakan obat-obat penenang atau alkohol dapat memperburuk gejala.
- Merokok
- Risiko bunuh diri
- Gangguan afektif atau depresi berat
Selain itu, serangan panik dapat dimulai setelah:
- Penyakit serius atau kecelakaan yang membuat trauma
- Kematian atau ditinggal orang terdekat atau keluarga
- Kelahiran bayi (baby blues)
Selama terjadi serangan panik ini, penderitanya akan merasakan gejala mental dan fisik yang intensif. Melansir dari Nhs Uk, berikut gejalanya:
- Pusing dan merasa pingsan
- Sakit dada dan sesak napas
- Anggota badan gemetar
- Perasaan takut
- Detak jantung cepat
- Wajah memerah
- Sensasi tersedak
- Perut keroncongan
- Rasa ingin ke toilet
- Merasa seluruh badan tidak saling terhubung dan mati rasa
Kebanyakan orang dengan serangan panik akan mengalami gejalanya selama lima sampai 20 menit, bahkan ada beberapa kasus hingga satu jam.
Jika di usia 40 tahun atau lebih menderita gangguan panik ini, maka kemungkinan ada kondisi medis tersembunyi lainnya. Periksakan ke dokter untuk mencari tahu apakah ini gangguan panik atau kondisi lain.
FANI RAMADHANI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.