Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk: Benarkah Nyamuk Selalu Tergiur Bau Badan?

Dari aspek biologis, salah satu yang utama yang memengaruhi dari deretan faktor adalah bau tubuh alias bau badan.

16 Juli 2023 | 07.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda merasa digigit nyamuk lebih sering daripada teman dan keluarga Anda? Benarkah dugaan akibat bau badan? Atau mengenal seseorang yang menganggap dirinya sebagai “magnet nyamuk”? Mengapa demikian?  Adakah yang bisa dilakukan untuk menghentikannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profesor ilmu saraf di Universitas Johns Hopkins, Christopher Potter mengatakan belum ada alasan yang pasti mengapa sebagian orang digigit lebih sering daripada yang lain. Ini merupakan masalah yang menantang bagi para ilmuwan untuk dipelajari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, para ahli telah mengidentifikasi dua kategori utama faktor yang membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk, yakni aspek biologis dan perilaku. berikut paparan selengkapnya dikutip dari Channel News Asia, awal pekan ini.

Dari aspek biologis, salah satu yang utama yang memengaruhi dari deretan faktor adalah bau tubuh alias bau badan. Lusinan molekul beragam yang didistribusikan ke seluruh tubuh bersatu untuk menciptakan bau unik dari tubuh Anda. Campuran senyawa kimia yang khas inilah yang mungkin menarik nyamuk, kata Potter

Mungkin juga, beberapa orang mengeluarkan lebih banyak bau yang disukai nyamuk, demikian jelas Lindy McBride, profesor ekologi, biologi evolusioner, dan ilmu saraf di Universitas Princeton.

Itu tidak berarti seseorang yang sangat harum bagi manusia akan selalu menjadi sasaran nyamuk. Serangga ini sensitif terhadap berbagai jenis bau, bahkan yang tidak dapat dideteksi manusia, papar McBride. 

Nyamuk tertarik pada sebum, zat berminyak seperti lilin pada kulit yang melindunginya dari kekeringan dan mengandung molekul yang mengeluarkan bau badan.

Golongan darah mungkin juga penting, kata Christopher Bazzoli, dokter pengobatan darurat di Klinik Cleveland yang berspesialisasi dalam pengobatan hutan belantara. Nyamuk tampaknya tertarik pada orang dengan golongan darah O karena alasan yang belum dikonfirmasi oleh para peneliti, katanya.

Pola individu tentang cara bernapas juga berperan. Nyamuk mengenali karbon dioksida. Semakin banyak menghembuskan napas, semakin banyak karbon dioksida yang kita kirim ke udara sehingga lebih mengundang serangga untuk datang.

Terkait faktor perilaku, jika Anda melakukan olahraga berat di luar, Anda mungkin akan bernapas lebih berat dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida yang mungkin akan mendatangkan nyamuk, kata Potter.

Keringat juga mengirimkan sinyal kuat ke nyamuk, tambah DrMcBride, terutama keringat yang bertahan selama beberapa jam dan bercampur dengan bakteri di kulit.

Lalu, jika Anda mengonsumsi alkohol, itu dapat keluar dalam bersama keringat yang dapat memikat nyamuk. Selain itu, alkohol dapat mengubah susunan kimiawi bau badan yang bisa mengundang nyamuk untuk datang.

Pilihan editor : Penyebab Bau Badan Berubah Saat Menua

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus