Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Simak Gejala Hewan Terjangkit Virus Rabies

Pada Hewan Penular Rabies (HPR) ada beberapa gejala yang dapat diketahui untuk mendeteksi dugaan terjangkit virus ini.

31 Agustus 2021 | 09.31 WIB

Warga membawa hewan peliharaan saat antre untuk mengikuti pemberian vaksin rabies secara gratis yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan, Pertanian, dan Perikanan Kota Administrasi Jakarta Selatan di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. Pemberian Vaksin Rabies, Vitamin, dan makanan hewan gratis tersebut untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. TEMPO/Hilman Fathurtahman W
Perbesar
Warga membawa hewan peliharaan saat antre untuk mengikuti pemberian vaksin rabies secara gratis yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan, Pertanian, dan Perikanan Kota Administrasi Jakarta Selatan di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. Pemberian Vaksin Rabies, Vitamin, dan makanan hewan gratis tersebut untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. TEMPO/Hilman Fathurtahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rabies disebut sebagai penyakit endemik di beberapa wilayah Indonesia. Menurut informasi yang dikutip dari laman kemenkes.go.id, hanya ada 8 dari 34 provinsi di Indonesia yang bebas rabies yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rabies sendiri merupakan penyakit menular akut disebabkan oleh virus yang menyerang susunan saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas. Infeksi virus rabies ditularkan melalui saliva anjing, kucing, kera yang sudah terjangkit melalui gigitan atau luka terbuka.

 

Pada Hewan Penular Rabies (HPR) ada beberapa gejala yang dapat diketahui untuk mendeteksi dugaan terjangkit virus ini. Mengutip dari laman diskes.baliprov.go.id, ada dua tipe HPR yakni tipe ganas dan jinak.

 

Tipe ganas terdiri dari stadium prodromal, eksitasi dan paralise. Rinciannya pada stadium prodromal (2-3 hari) ditemui gejala malaise, tidak mau makan, agak jinak, demam sub febris, refleks kornea menurun.

 

Pada stadium eksitasi (3-7 hari), gejala yang muncul reaktif untuk menyerang, suka gigit benda bergerak, suka makan kotoran sendiri (pica), lupa pulang, ejakulasi spontan, dan strabismus. Sementara pada stadium paralisi, gejala yang muncul lidah keluar disertai saliva berhamburan, kaki belakang terseret, ekor dan rahang bagian bawah jatuh. 

 

Sedangkan gejala rabies tipe jinak (dumb), umumnya hewan jadi lebih terlihat diam, kondisi ini muncul setelah stadium paralisis. Walaupun diam atau tenang namun akan ganas kalau didekati. 

 

Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan anda setiap 1 tahun sekali. Segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat bila digigit oleh hewan tersangka rabies untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

 

Penyakit rabies pertama kali di Indonesia ditemukan pada 1884 oleh Schroll pada kuda. Lima tahun kemudian ditemukan penyakit Rabies pada anjing oleh Esser W, J. Penyakit Rabies mulai menyerang manusia diketahui pada 1894.

 

TIKA AYU

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus