Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tumpukan roti yang tertata rapi dalam gerobak tak jauh dari Masjid Sultan Ahmed di Istanbul, Turki itu tampak menggoda. Gerobak makanan yang dipulas merah itu, dipasang kaca di bagian atasnya sehingga orang bisa melihat puluhan roti simit yang dijajakan. Tentunya, tak hanya di masjid yang juga dikenal sebagai Blue Mosque saja, para penjaja simit mangkal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hampir di setiap pojok kota, wisatawan bisa menemukan pedagang simit, roti bagel khas Turki. Namun sebagai masjid yang banyak dikunjungi wisatawan, kehadiran gerobak simit di Blue Mosque kerap menjadi awal perkenalan turis dengan jajanan lokal ini. Biasanya para pedagang nangkring di dekat taman, tentunya sembari berharap wisatawan mendekat dan menjajal roti tradisional tersebut. Harus diakui roti berwarna kecokelatan ini memang bikin penasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu gerobak yang menjual simit, roti bagel khas Turki tak jauh dari Blue Mosque di Istanbul. (shutterstock.com)
Termasuk juga selebritas Prilly Latuconsina yang berlibur ke Negeri Mustafa Kemal Ataturk ini pada September lalu. Karena menjadi ciri dari Turki, simit menjadi jajanan yang wajib dicicipi bila berkunjung ke negeri ini. Prilly mengunggah foto saat ia menikmati simit suatu pagi di media sosial. Kalimat yang ia tulis di bawah fotonya di Instagram@prilylatuconsina96 itu antara lain; "Katanya orang sini, belum lengkap rasanya kalau ke Turki gak makan ini”.
Selebritas Prilly Latuconsina memilih sarapan berupa simit, roti bagel khas Turki saat liburan ke Istanbul September lalu. (Instagram @prillylatuconsina96)
Tak hanya dijual dalam gerobak, ada juga yang menjajakan simit dalam wadah dan dibawa keliling dengan menaruhnya di atas kepala. Jadi, jangan lewatkan untuk mencicipi roti unik ini bila liburan ke Turki.
Setelah berkeliling di objek wisata di Istanbul, tak ada salahnya mencoba roti bagel ini, apalagi bila perut masih kosong. Roti dengan taburan wijen yang cukup padat ini tergolong murah. Sekitar Rp 2.000 bila membelinya di gerobak tepi jalan. Rasanya? Nyaris tanpa rasa, karena itu sebaiknya disantap dengan teh atau kopi Turki yang khas pula. Minuman dan menu khas ini merupakan perpaduan yang harmonis.
Baca Juga:
Tak hanya bisa dibeli di kaki lima dengan harga rendah, simit juga bisa dinikmati di kafe-kafe dengan menu yang lengkap. Tak cuma ditemani teh atau kopi, tapi juga olahan daging seperti manti. Kuliner yang satu ini perpaduan daging kambing dengan yogurt. Rasa gurih manti tentu membuat orang semakin bersemangat mengunyah simit.
Di sejumlah kafe juga, tamu bisa melihat proses pembuatan kuliner tradisional dengan oven lawas. Tentu, di lokasi yang nyaman dan teman yang lengkap di meja makan, harga simit pun jauh lebih tinggi.