Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Jakarta memulai proses belajar pada tahun ajaran baru 2022-2023 dengan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dan protokol kesehatan pada Senin ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Sekolah SMA Negeri 64 Jakarta Timur, Imam Prasaja mengatakan telah mendapat surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta serta sosialisasi pelaksanaan PTM dari Suku Dinas Pendidikan wilayah 2 Jakarta Timur mengenai penyelenggaraan tahun ajaran baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sudah menerima surat edaran dari Dinas, salah satu syaratnya untuk wilayah PPKM level 1 cakupan vaksinasi dosis kedua staf pendidik di atas 80 persen, nah kami di sini sudah 90 persen lebih,“ ujar Imam di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022.
Imam menambahkan pihak sekolah juga menerapkan prokes yang ketat selama proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah dengan tetap memakai masker dan mengatur jarak duduk antar siswa sesuai anjuran surat edaran tersebut.
“Karena ruangan sudah tidak bisa diperbesar lagi, jadi kami mengatur posisi kursi hingga dekat dengan papan tulis dan ujung ruangan agar tetap ada jarak sesuai arahan surat edaran terbaru," tutur Imam.
Sekolah kerja sama dengan Satgas dan Puskesmas
Selain SMAN 64, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 58 Jakarta juga menerapkan prosedur yang sama saat pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk kelas 10 yang dilakukan selama tiga hari maupun kegiatan belajar mengajar untuk kelas 11 dan 12.
Humas SMAN 58, Hapipah menuturkan pihaknya sudah mempersiapkan semua prosedur protokol kesehatan yang ketat sejak awal para siswa memasuki area lingkungan sekolah maupun bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat.
“Kami sudah menerapkan sejak siswa masuk area sekolah, seperti pemeriksaan suhu badan, kemudian mencuci tangan, bahkan kami juga selalu bekerja sama dengan satgas COVID dan Puskesmas setempat jika terjadi sesuatu,” ujarnya.
Hapipah menambahkan, dalam pelaksanaan PTM dan MPLS tahun ajaran baru selain pelaksanaan prokes ketat, pihak sekolah juga selalu memperingatkan serta memberikan pendampingan dan memantau seluruh kegiatan siswa untuk mencegah terjadinya tindakan perundungan dalam sekolah utamanya bagi peserta didik baru.